Nora Al Matrooshi (28), astronot perempuan Arab pertama, dalam wawancara di Dubai, Uni Emirat Arab, 7 Juli 2021.
Nora Al Matrooshi (28), astronot perempuan Arab pertama, dalam wawancara di Dubai, Uni Emirat Arab, 7 Juli 2021. ( (REUTERS via VOA INDONESIA))

Inilah Astronot Perempuan Pertama dari UEA

9 Juli 2021 10:35 WIB

Bangkasonora.ID - Nora al-Matrooshi diperkenalkan pada hari Rabu (7/7/2021) sebagai bagian dari program antariksa Uni Emirat Arab (UEA). Ia adalah astronot perempuan pertama dari Arab.

Pusat Antariksa "Mohammed Bin Rashid" mengumumkan bahwa al-Matrooshi, bersama-sama dengan Mohammad al-Mulla, telah memulai latihan internal mereka, yang akan berlanjut hingga mereka bergabung dengan “Kelas Kandidat Astronot NASA 2021” pada bulan Desember.

Dalam acara perkenalan tersebut, al-Matrooshi mengemukakan motivasinya menjadi astronot.

"Motivasi saya di balik pendaftaran ke program antariksa Uni Emirat Arab adalah impian saya sewaktu anak-anak dan keinginan saya menjadi astronaut.”

Al-Matrooshi yang berusia 28 tahun itu adalah sarjana teknik mesin yang sekarang ini bekerja di Perusahaan Konstruksi Perminyakan Nasional Abu Dhabi. Kelas Kandidat NASA yang akan diikuti warga negara Uni Emirat Arab ini akan berlangsung di Amerika Serikat.

Uni Emirat Arab menggunakan program antariksanya untuk mengembangkan kemampuan ilmiah dan teknologinya serta mengurangi ketergantungannya pada minyak. Al-Matrooshi menjelaskan bahwa negaranya memberi dukungan bagi aspirasinya itu. "Di Uni Emirat Arab, pemerintah sangat suportif terhadap rakyatnya, masyarakat sangat suportif. Keluarga saya juga memberi banyak dukungan sehingga saya merasa tidak menghadapi tantangan sewaktu mendaftarkan diri ke program ini karena semua orang sangat suportif di Uni Emirat Arab ini.”

Pada Februari lalu, sebuah wahana antariksa Uni Emirat Arab mencapai orbit planet Mars. Ini adalah ekspedisi antarplanet pertama dunia Arab. Uni Emirat Arab memiliki rencana untuk meluncurkan wahana penjelajah bulan pada tahun 2024 dan visi membangun permukiman di Mars pada 2117

Al-Matrooshi adalah satu dari 4.300 pendaftar yang kemudian disaring berdasarkan kemampuan ilmiah, pendidikan dan pengalaman praktis mereka.

"Saringan berikutnya adalah mengenai kemampuan fisik, psikologi dan kesehatan," kata Pusat Antariksa Mohammed Bin Rashid.


Al-Matrooshi berharap ia dapat mendukung sasaran yang ingin dicapai oleh negaranya dalam bidang antariksa.

"Saya ingin meraih apa yang ingin dicapai oleh para pemimpin Uni Emirat Arab, menjadikan Uni Emirat sebagai bagian, atau salah satu negara terkemuka, dalam bidang antariksa,” ungkap Al-Matrooshi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm