SonoraBangka.id - Menindaklanjuti kesepakatan sebelumnya terkait bantuan bibit lada oleh Pemerintah Pusat kepada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Gubernur Babel Erzaldi Rosman mengutarakan dalam hal penguatan di sektor pertanian tidak dapat dilakukan oleh Pemprov. Babel sendiri, akan tetapi butuh kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mengembalikan kejayaan lada serta meningkatkan kualitas ekspornya.
Gubernur beralasan pertumbuhan pada sektor pertanian di Babel sangat signifikan di masa pandemi Covid-19 ini, sehingga menjadi penopang sektor lain guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Babel.
"Ini sesuai dengan harapan Presiden RI, bahwa Babel termasuk 8 Provinsi yang pertumbuhan ekonominya positif. Dan doakan semoga pada triwulan III tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Babel mencapai 5%," ungkapnya belum lama ini.
Itu semua tidak terlepas dari strategi Pemprov. Babel dalam menguatkan sektor pertanian menanam berbagai komoditi sehingga manfaatnya terasa bagi para petani. Gubernur menuturkan bukti dengan kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Babel.
"Jadi sekarang di Babel bukan hanya menanam komoditi sawit, lada, dan karet. Ada komoditi lain seperti jahe merah, porang, kopi, dan nanas yang sedang dibudidayakan," jelasnya.
Gubernur juga menerangkan bahwa sebelum tahun 2017, belum pernah ada penanganan bibit lada secara terstruktur seperti saat ini sejak program bibit lada ini diluncurkan, dikarenakan pihaknya selalu melakukan pembinaan dan pengawasan yang ketat agar menghasilkan produksi yang maksimal.
Selain itu untuk meningkatkan kualitas sehingga hasil komoditi sesuai dengan pasar ekspor, Pemprov. Babel terus melakukan penelitian dengan bekerjasama dengan para peneliti yang ahli dibidangnya.
"Intinya semua kegiatan pusat disektor pertanian sudah kami laksanakan, dan bibit sudah kita salurkan, oleh karena itu saya minta kebijaksanaan pihak kementrian untuk mensejahterakan para petani kita," pungkasnya.