SonoraBangka.ID - Apa yang bisa kita raih di tengah insekuritas menjelang akhir usia 20-an? Banyak orang bilang kalo tren quarter life crisis ini emang bisa merubah banyak jalannya hidup seseorang, tergantung dengan apa yang kita pilih untuk ngehandle segala kekalutan tersebut.
Bagi seorang Rayhan Noor yang merupakan produser/musisi/song writer, krisis tersebut tentu juga dilaluinya di pertengahan usia 20-annya saat ini.
Dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit membuat Rayhan Noor terpaksa berjibaku dengan segala keraguannya untuk waktu yang lama, sampai akhirnya dia memutuskan hal penting yang membawanya menjadi Rayhan Noor yang kita kenal sekarang, seorang musisi.
“Rasanya kaya terjebak di persimpangan yang gue sendiri engga tahu harus kemana, akhirnya cuma diam di tempat ngabisin waktu,” kenangnya.
Meninggalkan profesi lamanya sebagai dokter gigi, dan memulai mimpinya untuk fokus di musik yang tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi tekad sudah bulat, semesta juga sudah seperti mengamini langkah pilihannya tersebut.
Rayhan Noor emang banyak banget terlibat di sejumlah proyek musik, sebut saja Glaskaca, Martials sampai "supergrup" terbarunya Lomba Sihir. Kini Rayhan Noor mantap untuk menyeriusi karirnya di jalur Solo.
Mantap dengan pilihan hidupnya saat ini, Rayhan Noor kini kembali produktif. Setelah awal tahun lalu dirinya merilis sebuah mini album 'Colours' yang menjanjikan bareng Agatha Pricilla, kini Rayhan menelurkan sebuah single anyar berjudul 'Ragu'.
Setelah sebelumnya cukup dikenal dengan lagu lagu pop-melankolinya, 'Ragu' menjadi sebuah lagu yang tercipta dari pengalamannya saat melalui krisis seperempat abad, sehingga menawarkan tatanan suara dan sisi musikalitas yang cukup berbeda dengan single-single Rayhan sebelumnya.
“Suatu pagi di masa sulit itu gue terbangun, dan gue memutuskan gue harus ninggalin hal-hal ini di belakang, gue harus mulai mengabaikan keraguan gue, ketakutan gue akan hal hal yang belum terjadi, serta mungkin tutup telinga dari tekanan sosial di sekitar gue. gue lanjutin hidup gue, gue kejar mimpi gue.” jelas Rayhan
Lagu ini juga dijadikannya sebagai bahan pengingat bahwa jalannya ke titik sekarang tidaklah semulus itu, mengejar mimpi tidak pernah seindah kutipan atau postingan rekan di Instagram, jalannya penuh lubang dan berliku.