Kertas hasil swab PCR yang dijadikan bungkus gorengan.
Kertas hasil swab PCR yang dijadikan bungkus gorengan. ( HAI Online)

Viral Kertas Hasil Swab Positif Covid-19 Jadi Bungkus Gorengan, Berbahayakah?

1 Agustus 2021 07:03 WIB

SonoraBangka.ID

Sebuah postingan yang menunjukkan foto dokumen hasil swab PCR digunakan sebagai bungkus gorengan, viral di media sosial. Dalam foto itu, terlihat hasil tes positif virus corona yang dikeluarkan pada Februari 2021. 

Adalah akun dengan username @infodepok_id yang mengunggah foto tersebut di media sosial Instagram pada Senin (26/7/2021). 

"Ini kita tadi beli gorengan bungkus gorengan bekas dokumen hasil SWAB positif. Lah kita makan gorengan jadi gimana gitu jadi ngeri-ngeri sadap gitu," tulis akun itu. 

Menanggapi hal ini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kertas surat hasil tes nggak berisiko menularkan virus corona. 

 Namun, ia mengingatkan, Covid-19 dapat bertahan di permukaan benda, termasuk kertas tersebut. 

"Misalnya, orang positif Covid-19 droplet-nya bisa menempel di kertas itu," kata Nadia kepada Kompas.com, Selasa (27/7/2021). 

Meski waktu pengambilan tes sudah lama, Nadia mengatakan, ada potensi virus yang menempel pada kertas itu. Menurut dia, bisa saja berasal dari droplet orang lain yang mungkin positif Covid-19 dan tanpa gejala (OTG). 

"Kalau sudah lama pasti tidak ada penularan dari pasien yang positif," jelas dia. 

"Tapi justru kemungkinan penularan dari orang lain yang mungkin OTG dan tidak mengetahui dia positif dan menempel di kertas tersebut," sambungnya. 

Lantas, berapa lama Covid-19 bertahan di benda? Sejumlah penelitian telah mengungkap perkiraan waktu virus corona bertahan di permukaan, dengan penjelasan sebagai berikut:

Kertas 

Studi The Lancet menemukan bahwa tidak ada virus yang dapat bertahan di permukaan kertas setelah tiga jam. Namun, virus dapat terdeteksi pada uang kertas hingga 4 hari.

Plastik 

Sebuah studi yang diterbitkan di New England Journal of Medicine (NEJM) menyebutkan, virus corona dapat bertahan hingga 3 hari pada permukaan plastik. 

 Namun, para peneliti The Lancet menemukan bahwa virus pada permukaan plastik masih bisa terdeteksi hingga 7 hari. 

Logam 

Penelitian dalam NEJM menemukan tidak ada virus yang terdeteksi pada logam tahan karat setelah 3 hari. Para peneliti The Lancet masih bisa mendeteksi vrus yang hidup di permukaan logam tahan karat hingga 7 hari. 

Kayu 

Para peneliti The Lancet menemukan bawa virus yang hidup di permukaan kayu tidak bisa bertahan setelah 2 hari. Kaca Artikel dari The Lancet menemukan bahwa tidak ada virus yang dapat terdeteksi pada permukaan kaca setelah 4 hari. (*)

SumberHAI Online
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm