SonoraBangka.id - Sangatlah penting untuk memasukkan edukasi seks ke dalam pola pengasuhan anak, karena sejatinya anak dapat mengenal bagian tubuh dan melindungi diri.
Nah, yang perlu diluruskan adalah cakupan dari pendidikan seks itu bukan hanya melulu tentang hubungan seksual ya.
Tapi juga mencakup bagaimana mengurus diri, membersihkan diri, dan menjaga bagian tubuh pribadi.
“Iya, pendidikan seksual itu bukan cuma soal seks dan relasi dengan orang lain saja. Tapi juga hubungan anak dengan dirinya sendiri. Tahu bagian tubuhnya, tahu perkembangan dirinya, dan paham akan kebersihan juga,” jelas Astrid WEN, M.Psi, Psikolog., psikolog anak.
Sebenarnya, kita bisa melakukan pendidikan seksualitas yang paling mendasar kepada anak, bahkan sejak usianya dua tahun.
Bagaimana caranya?
Bisa dengan mengajarkan anak cara buang air kecil, mengajarkan anak nama anggota tubuhnya—termasuk alat kelaminnya—dan cara berpakaian yang sopan.
Informasi yang lebih mendalam bisa diberikan seiring dengan perkembangan kognitif dan perilaku seksual anak.
Misalnya, anak mulai masuk masa pubertas, maka kita bisa mendalam menjelaskan soal menstruasi dan konsekuensinya pada tubuh anak.
Menurutnya, hal-hal sederhana ini justru sangat krusial untuk mencapai tiga tujuan pendidikan seksual itu sendiri.
Apa saja?
Pertama, membuat setiap individu memiliki kehidupan seksual yang sehat.
Kedua, setiap individu melihat bahwa seksualitas itu adalah hal yang positif.
Ketiga, anak mendapatkan informasi yang benar dan diperlukan untuk membantu anak nantinya mengambil keputusan-keputusan yang baik.