Sementara itu Red Bull Ring tampak mendung, sepertinya hujan akan segera turun, dan jalannya balap bisa makin seru.
Tapi para pebalap belum mau menukar motornya, meski race director mengibarkan white flag sudah sejak awal lomba.
Sisa 16 lap, Bagnaia masih memimpin jalannya lomba. Quartararo menempel di belakangnya, kemudian diikuti Marquez.
Joan Mir yang berada di posisi 6 tampak cukup kencang dan mengejar barisan di depannya. Target pertama ialah Zarco.
Bagnaia masih cukup kencang pada sisa 12 lap, diikuti Marquz dan Quartararo. Barisan pertama ini menyisakan jarak 1,3 detik dengan Martin yang berada di posisi 4.
Sisa 10 lap, Zarco harus jatuh pada tikungan ke 9. Sementara Quartararo sempat melebar pada sisa 9 lap. Martin yang ada di belakangnya pun berhasil mempersempit jarak menjadi 1,1 detik.
Marquez sempat menyusul Bagnaia pada sisa 7 lap, namun usahanya gagal. Meski begitu, jarak Marquez dengan Quartararo menjauh jadi sekitar 0,4 detik.
Keseruan balapan terjadi di lima lap terakhir, dimana trek menjadi basah karena guyuran hujan dan bendera putih berkibar. Hampir semua pebalap, khususnya di deretan depan memutuskan masuk ke pit untuk mengganti motor.
Binder melihat celah untuk memimpin balapan dan mencetak perbedaan waktu yang cukup jauh. Keputusannya ternyata benar, motor dan bannya masih bisa diandalkan dan Binder bisa menjaga ritme balapnya untuk menjadi pemenang.
Marc Marquez malah harus terjatuh menjelang lap terakhir karena terlalu memaksakan saat melibas tikungan.