Oleh karena itu, DBD dan Covid-19 membutuhkan pengobatan simtomatik di mana dalam beberapa aspek pengobatannya agak kontradiktif dan rumit.
"Pada Covid-19, biasanya dokter akan menyuntikkan obat heparin secara subkutan yang pada akhirnya mencapai aliran darah," terang dr Priyoto Marbun, Medical Marketing Good Doctor.
Suntikan dilakukan untuk mencegah emboli pada pasien.
"Emboli sendiri merupakan penyumbatan arteri secara tiba-tiba yang dapat menghalangi aliran oksigen di mana menjadi penyebab beberapa pasien mengalami komplikasi bahkan setelah operasi," ujarnya.
Suntikan heparin tidak dapat dilakukan jika pasien Covid-19 juga mengidap penyakit DBD bersamaan.
Nah biasanya, jika pasien menderita Covid-19 dan DBD secara bersamaan, maka pengobatan tergantung pada penyakit mana yang lebih dominan.