SonoraBangka.id - Beberapa bulan lagi, tahun 2021 akan segera berakhir.
Setiap akhir tahun kita selalu membuat resolusi, dengan berjanji kepada diri sendiri bahwa kita akan mengubah diri kita menjadi lebih baik selama 12 bulan ke depan.
Salah satu hal yang bisa kita evaluasi adalah cara kita dalam pintar atur uang.
Ya, momen pergantian tahun ini sangat cocok bagi kita untuk mengevaluasi dan merencanakan kehidupan finansial untuk satu tahun ke depan.
Untuk membantu Anda membuat revolusi finansial, simak tips mengelola keuangan 2022 dari Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), dilansir dari Kontan.
Apa saja?
1. Melihat arus kas
Pandemi covid-19 yang terjadi di tahun 2021 ini membuat kehidupan finansial sebagian besar orang terdampak.
Mungkin kita semua baru pertama kali mengalami situasi yang tak terduga seperti ini.
Meski begitu, kita bisa belajar di mana kita harus selalu memperhatikan arus kas dan pos-pos pengeluaran pribadi, rumah tangga, atau bisnis.
Saat pandemi, anggaran untuk transportasi dan bepergian memang menurun, namun anggaran untuk kehidupan sehari-hari (bayar listrik dan internet, beli masker, vitamin, hand sanitizer) meningkat.
Pandemi ini pun akhirnya membuat arus kas di tahun 2021 jauh berbeda dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Berkaca dari pengalaman itu, mulai sekarang kita harus berkomitmen untuk selalu memperhatikan arus kas sebagai fondasi perencanaan keuangan.
2. Kesuksesan resolusi keuangan: Faktor eksternal dan internal
Pandemi covid-19 ini termasuk dalam faktor eksternal yang mempengaruhi kesuksesa resolusi keuangan kita.
Sementara, faktor internal yang dimaksud adalah resolusi keuangan yang memenuhi kaidah spesifik, terukur, realistis (STR) yang sepenuhnya kita kendalikan.
Kegagalan resolusi keuangan adalah karena adanya ketidakdisiplinan pada komitmen mencapai resolusi tersebut.
Memasuki tahun 2022 dimana pandemi masih menjadi faktor eksternal yang tidak dapat dipastikan kondisinya, setidaknya kita harus lebih disiplin dalam faktor internal resolusi keuangan yang dapat kita kendalikan sendiri.
3. Tambah dana darurat
Karena pandemi covid-19 belum kunjung usai, penting bagi kita untuk memenuhi besaran dana darurat.
Dalam kondisi seperti saat ini, idealnya kita menyiapkan 6-12 kali dari pengeluaran bulanan.
Tentu saja, kita berharap dana darurat tersebut tidak perlu digunakan.
Meski begitu, mengumpulkan dana darurat tidaklah sia-sia. Saat pandemi covid-19 selesai, kelebihan dana darurat tersebut bisa kita alihkan untuk investasi.
4. Investasi yang tepat
Pada 2022, investasi pada reksa dana pasa uang masih menjadi pilihan yang baik karena sifatnya yang likuid, memiliki tingkat risiko yang rendah, dan potensi imbal hasil yang menarik.
Untuk diversifikasi, reksa dana pendapatan tetap dan reksadana saham dapat kita lirik untuk tahun 2022.
Secara umum tren penurunan suku bunga akan meningkatkan minat bagi investor untuk mencari imbal hasil lebih, sehingga minat terhadap reksa dana pendapatan tetap dansaham dapat meningkat.
Apalagi tren suku bunga rendah diperkirakan masih akan tetap bertahan dalam kondisi ekonomi saat ini.
Kondisi pasar terburuk memang diproyeksikan telah terjadi di tahun 2021 ini, dan kondisi tahun 2022 diperkirakan setidaknya akan lebih baik.
Meski begitu, bukan berarti pandemi sudah usai, dan kita tetap harus melakukan evaluasi atas portofolio kita menjadi tiga bulan sekali dalam kondisi seperti ini.
Akan sangat ideal untuk mengubah strategi keuangan jika ada penyimpangan.
Tapi harus di ingat bahwa, disiplin dan komitmen harus selalu dipertahankan.