SonoraBangka.id - Saat ini ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi.
Selain menentukan tujuan investasi, kita juga perlu mengetahui jangka waktu pemenuhannya, apakah investasi jangka panjang atau investasi jangka pendek.
Oleh karena itu, penting bagi kita mengetahui kelebihan dan kekurangan cara investasi jangka panjang maupun jangka pendek.
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini kelebihan dan kekurangan investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.
1. Investasi jangka panjang
Apabila Sahabat NOVA berinvestasi untuk jangka panjang lebih dari setahun atau bahkan puluhan tahun, kecenderungan ruginya lebih rendah.
Pasalnya, Paramita mengatakan, seiring berjalannya waktu, kita bisa melakukan averaging baik naik maupun turun berdasarkan analisis performa perusahaan.
Selain itu, investasi jangka panjang juga memiliki efek compounding dalam jangka panjang.
Sehingga, valuasinya bisa bertambah mengalahkan inflasi.
“Potensi cuannya memang jauh lebih tinggi berkat efek compounding,” jelas Paramita.
Sementara itu, kerugian investasi jangka panjang yang bisa kita rasakan yaitu dana yang cenderung tidak mudah untuk dicairkan.
Oleh sebab itu, kita harus melakukan analisis lebih mendalam untuk memilih emiten yang terbaik yang diharapkan akan tumbuh dalam jangka panjang.
“Karena jangka waktu yang disiapkan lebih lama maka jika ada keperluan mendesak maka terpaksa menjual saham dalam kondisi saat itu,” tutur Paramita.
Instrumen investasi jangka panjang yang bisa dipilih yaitu emas, properti, asuransi, dan reksa dana.
Jika Sahabat NOVA ingin mendapat keuntungan lebih cepat, investasi jangka pendek menjadi solusi yang tepat.
Selain itu, investasi jangka pendek juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan kebutuhan lain dengan tingkat urgensi yang tinggi.
Paramita mengatakan, pilihan investasi jangka pendek berbanding lurus dengan bertambahnya risiko.
Pasalnya, pemilihan emitennya biasanya bertumpu pada perusahaan yang cenderung fluktuatif.
Sehingga, potensi kerugiannya pun tinggi, pergerakan harga yang fluktuatif menjadi risiko tersendiri, karena bisa saja terjun bebas dalam waktu singkat.
“Karena jangka waktunya pendek maka efek compounding tidak begitu terlihat signifikan dan secara nyata rentan terhadap inflasi karena valuasinya bisa saja tidak mampu menyaingi tingkat inflasi tahunan,” jelasnya.
Sementara itu untuk produk investasi jangka pendek yang bisa kita pilih di antaranya tabungan, deposito, forex trading dan saham.