Lalu, siapkan wadah yang sudah diberi media tanam tanah dan tanam benih timun tersebut.
Selanjutnya, siapkan campuran pupuk dan air ke dalam botol semprot.
Langkah terakhir pembibitan adalah menyemprotkan larutan tersebut pada permukaan benih timun yang sudah ditanam tadi.
3. Mempersiapkan Media Tanam
Teman-teman perlu menyiapkan polybag dan media tanam. Untuk media tanam, kamu bisa menggunakan tanah yang dicampur dengan sekam bakar dengan perbandingan yang sama.
Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polybag. Pastikan polybag sudah dilubangi kecil-kecil agar penyerapan air bisa dilakukan dengan cepat.
Jangan lupa sebelum memindahkan bibit, semprot dahulu permukaan media tanam dengan campuran pupuk dan air.
4. Menanam Bibit Timun
Pada tahap ini, teman-teman bisa memindahkan bibit timun ke dalam polybag jika sudah tumbuh 2 sampai 3 helai daun.
Pindahkan bibit timun dengan hati-hati dan jangan sampai merusak akarnya. Tanam bibit timun di tengah-tengah media tanam baru.
5. Merawat Bibit Timun
Setelah berhasil memindahkan bibit timun ke wadah polybag, selanjutnya adalah perawatan rutin pada bibit timun.
Pastikan penyiraman, pemupukan, dan pemasangan ajir diperhatikan baik-baik. Siramlah tanaman timun dua kali sehari dan pastikan tidak terlalu banyak air agar tidak terjadi pembusukan.
Perawatan yang perlu dilakukan juga salah satunya pemupukan. Berikanlah pupuk setiap minggu dan ketika tanaman timun muali tumbuh bunga.
Nah, ketika tanaman mentimun sudah mencapai ukuran 20 sentimeter pasangilah ajir, yaitu alat untuk media rambat.
Kamu bisa menggunakan kayu, bambu, atau besi agar tanaman mentimun tetap tumbuh tegak.
Nah, itulah cara menanam timun dengan mudah dan praktis di pekarangan rumah.
Kamu bisa memanen timun ketika sudah berusia 3 sampai 4 bulan setelah dipindahkan ke media tanam baru.
Ketika akan memanen timun pastikan timun sudah berbentuk lurus, berwarna hijau, dan ukurannya sedang.