SonoraBangka.id - Orang Asia hidup dengan paparan sinar matahari sepanjang tahun.
Jadi, masalah noda hitam di kulit paling sering dialami orang Asia.
Kulit orang Asia memang lebih gampang timbul flek hitam.
“Ditambah lagi dengan faktor paparan sinar matahari, riwayat dalam keluarga, hormonal, pertambahan usia, stres, hingga polusi,” kata dr. Inneke Jane, Sp.KK.
Dokter Jane menambahkan, flek hitam itu akibat peningkatan melanin atau pigmen alami kulit.
Munculnya flek hitam jadi masalah yang paling sering dikeluhkan pasien kulit.
Mereka yang mengalami masalah flek hitam merasa kurang percaya diri.
“Ada dua jenis melasma, ada yang di permukaan dan ada yang dalam. Ini karena lokasi pembentukannya. Perbedaannya bisa terlihat dari warnanya. Kalau flek yang di permukaan warnanya coklat muda, sedangkan yang dalam warnanya coklat kebiruan dan batasnya tidak jelas,” papar Jane.
Noda hitam yang biasanya mulai muncul pada orang yang usianya di atas 30 tahun tidak bisa dihilangkan dengan satu terapi tunggal.
“Untuk masalah kulit akibat pigmentasi tidak ada yang instan. Tidak bisa hanya pakai krim oles saja terus-terusan atau laser saja. Bercaknya bisa memudar 60 persen saja sudah bagus,” kata dr.Gaby Syerly.
Kita juga wajib menggunakan sunblock setiap hari dengan kadar SPF minimal 30.
“Gold standarnya memang menggunakan hidrokuinon. Tapi, tidak boleh dipakai dalam jangka panjang. Pasien tetap harus kontrol ke dokter karena perlu ada penyesuaian dosis. Masalahnya pasien sering malas, krimnya dipakai bertahun-tahun, padahal ada efek sampingnya,” kata Jane.
Ia menjelaskan, pemakaian hidrokuinon dalam jangka panjang bisa memunculkan bintil-bintil di kulit.
“Pengobatannya susah kalau sudah akronosis,” katanya.
Apalagi untuk flek hitam yang dalam, krim oles saja tidak bisa diserap sampai ke lapisan dalam kulit dan perlu dilakukan laser.
Jadi, flek hitam bisa dibantu dipudarkan dengan laser.