Bagi masyarakat Betawi, rumah bukan hanya berfungsi sebagai tempat berlindung dari gempuran musim yang tidak ramah.
Namun lebih dari itu, rumah adalah tempat dimulai terjadinya generasi mendatang yang kokoh lahir batin.
Itulah sebabnya masyarakat Betawi saling tolong-menolong dan gotong royong untuk membantu pembangunan rumah.
Filosofi rumah bagi masyarakat Betawi adalah "Mulaiin dari rumah, pulang ke rumah".
Prosesi dalam Upacara Adat Bikin Rume
Dilansir dari situs resmi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, upacara adat ini memerlukan persiapan dan ritual yang harus dilakukan masyarakat.
Pertama, masyarakat akan melakukan persiapan berupa perhitungan, menentukan hari baik, rejeki dan keselamatan pemilik rumah.
Ini dilakukan dengan cara melaksanakan musyawarah antarwarga masyarakat yang terlibat.
Kedua, setelah mendapatkan hari yang tepat untuk membangun rumah, masyarakat akan melaksanakan doa bersama atau disebut 'Merowahan'.
Merowahan merupakan permohonan atau doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk melindungi pembangunan rumah sehingga dapat berjalan dengan lancar.