Ilustrasi air purifier.
Ilustrasi air purifier. ( SHUTTERSTOCK/NOTHINGISEVERYHTHING)

Benarkah Air Purifier Bisa Membunuh Virus Corona? Ini Penjelasannya

12 Oktober 2021 10:13 WIB

SonoraBangka.id - Untuk mencegah terhindar dari penularan virus corona di masa pandemi Covid-19 yang belum usai ini, apapun kita lakukan.

Salah satunya yang sempat jadi tren adalah membeli perangkat air purifier, karena kerap diklaim mampu menjaga kualitas udara agar lebih sehat dan bersih, sehingga bisa terhindar dari penularan virus.

Seperti kita tahu, air purifier adalah alat yang bekerja untuk mencegah dan mengurangi efek dari kualitas udara yang buruk di dalam ruangan.

Alat ini akan menyaring udara, lalu mengeluarkan udara baru yang telah disaring sehingga jadi jernih dan terbebas dari polusi maupun bau.

Kualitas udara yang kita hirup setiap hari akan memberikan efek berbeda pada tubuh. Jika kualitasnya buruk bisa mengganggu sistem pernapasan.

Menurut WHO, penularan virus melalui udara dapat terjadi saat partikel infeksius itu dihirup orang lain.

Beberapa kasus penularan Covid-19 melalui udara disebut terjadi di dalam ruangan, terutama ruangan dengan ventilasi udara yang buruk.

Virus bisa menular dengan cepat di ruangan tertutup seperti restoran, klub malam, tempat ibadah, atau perkantoran.

Jadi saat orang yang terinfeksi Covid-19 batuk, bersin, atau bahkan berbicara dan berteriak berpotensi besar menularkan virus ke orang lain di ruangan yang sama.

Peran Air Purifier

Air purifier bekerja membersihkan udara yang mungkin terpapar polutan, alergen, dan racun.

Alat ini dilengkapi dengan filter high efficiency particulate air (HEPA), yakni jenis filter udara mekanis berlipat, sehingga mampu menghalau virus.

Filter udara jenis itu secara teoritis dapat menghilangkan setidaknya 99,97 persen debu, serbuk sari, jamur, bakteri, dan partikel di udara dengan ukuran 0,3 mikron.

Spesifikasi diameter 0,3 mikro ini terpacu pada ukuran partikel yang paling tajam (MPPS).

Partikel berbahaya tersebut akan dihilangkan melalui filter tersebut, atau versi lain air purifier yang dapat menetralkan partikel lain di udara tanpa menyaringnya terlebih dahulu.

Lalu bagaimana dengan efektivitas air purifier dalam menghalau virus covid-19? Menurut dr. Adam Prabata dari Fakultas Kedokteran Kobe University mengungkapkan bahwa penelitian terbaru menunjukkan penggunaan air purifier terbukti dapat menurunkan risiko penularan Covid-19.

“Air Purifier terbukti mampu menurunkan risiko paparan Covid-19 di ruang tertutup,” tulis Adam dalam akun Instagram miliknya @adamprabata.

Covid-19 salah satunya dapat ditularkan melalui udara atau biasa disebut airbone, dalam kondisi ketika tetesan yang mengandung virus cukup kecil untuk mengapung di udara.

“Air purifier dengan HEPA filter disarankan sebagai salah satu metode untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 secara airbone di situasi indoor,” ujar Adam.

Meski begitu, menurut Adam air purifier tidak 100 persen bisa mencegah penularan Covid-19.

Katanya, “Air purifier bukan solusi mujarab yang 100 persen bisa mencegah penularan Covid-19 di dalam ruangan, baik di rumah, sekolah, maupun kantor.”

Maka dari itulah, walaupun air purifier sudah digunakan di dalam ruangan, disarankan tetap mematuhi protokol kesehatan lain secara maksimal saat risiko penularan cukup tinggi.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm