Bagikan :
SonoraBangka.ID - Seto Mulyadi atau biasa dipanggil Kak Seto tentu udah nggak asing lagi bagi kita generasi 2000-an awal. Sosoknya selalu muncul ketika membahas tentang anak-anak. Penampilannya yang unik dengan poni kesampingnya membuat siapa saja mudah untuk mengenalinya.
Nah, tapi tau nggak, ternyata ada kisah dibalik poni sampingnya yang legendaris itu. Kak Seto secara blak-blakan mengungkapkan kenapa dia akhirnya memilih untuk bergaya poni samping.
Kak Seto mengatakan sudah bandel sejak kecil dan belum pernah melihat anak kecil yang sebandel dirinya saat ini. Ia mengungkapkan kejadian yang membuktikan kalo dirinya benar-benar bandel yaitu ketika umur 4 tahun dia merupakan anak yang nggak bisa diem.
"Sampai naik kesana-kesini hingga ke atas genteng juga. Waktu itu dimarahi sama eyang putri gue, lari ke atas genteng, nyari-nyari nggak ada, gue lempar pake jambu gitu eh kena kepalanya, langsung gue ngumpet di atas," ungkap Kak Seto dalam YouTube VINDES.
Nggak cuma itu doang, karena saking nggak bisa diem dan bandelnya, Kak Seto menyebut pernah jatuh dari atas dengan posisi kepala di bawah duluan. Alhasil kepalanya pernah bocor dan dijahit.
Selain itu, karena menggemari The Beatles dan Koes Plus pada saat itu, penataan poni ke samping itu dirasa cocok juga sama Kak Seto. Bahkan, ia juga nggak menampik kalo sekarang sudah harus pake hairspray biar rambutnya terlihat sama seperti dia ketika muda. Menurutnya, saat muda nggak pakai hairspray pun rambutnya masih kokoh dan lebat sehingga mudah untuk dirapikan.
Mengenai kebandelannya tersebut, Kak Seto menceritakan kalo dulu ia anak yang memiliki energi berlebih sehingga melakukan ini itu tanpa lelah. Lalu, orang tuanya melihat hal tersebut, disalurin lah energi yang dimilikinya ke berbagai kegiatan yang bermanfaat seperti latihan bela diri, nyanyi hingga latihan teater.
Pria berusia 70 tahun yang doyan jogging tiap pagi ini mengakui sejak kecil rambutnya memang sudah berponi. Bahkan, Kak Seto menuturkan kalo ingin potong rambut ya tinggal dikasih mangkok lalu dirapikan.
