SonoraBangka.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Herman Suhadi mengingatkan kepada pihak
eksekutif, agar dalam
RAPBD TA
2022 untuk lebih memprioritaskan alokasi anggaran pada peningkatan pelayanan publik dan kepentingan rakyat.
"Rapat awal antara Banggar DPRD bersama TAPD, dalam rangka RAPBD TA 2022. Kita ingin melihat bagaimana anggaran pendapatan, anggaran belanja, berapa defisit. Setelah kita melihat defisitnya terlalu besar sekitar 500 Milliar. Dan ini tidak akan mungkin bisa kita jalankan dengan defisit sebesar itu, ini tidak sehat,"ungkapnya. (01/11/2021).
Herman Suhadi menjelaskan Pendapatan Provinsi sekitar Rp 1,9 Triliun, sedangkan estimasi belanja sekitar Rp 2,4 triliun.
"Nah, apabila nanti berjalan anggaran itu dan dibahas, maka dikhawatirkan akan banyaknya aspirasi -aspirasi masyarakat yang tidak tertampung,"ujarnya.
Untuk itu,
Ketua DPRD Babel ini berharap kepada pihak eksekutif, agar alokasi anggaran belanja untuk kepentingan publik atau masyarakat lebih diperbesar semaksimal mungkin, Selain itu, agar postur anggaran defisitnya tersebut diperkecil terlebih dahulu setelah itu baru dilakukan pembahasan.
"Jangan sampai nanti kita membuat estimasi defisit terlalu tinggi yang kemudian dimasukkan dalam RAPBD sehingga tidak bisa terlaksana,"ulasnya.
Menurut Politisi PDI P ini, untuk memperkecil defisit, salah satu caranya dengan mengurangi belanja-belanja yang tidak masuk ranah prioritas.
"Kita ingin postur APBD ideal sekitar 60 persen ke masyarakat dan 40 persen ke pegawai,"pungkasnya.