SonoraBangka.id - Dunia perburuhan di Bangka Belitung (Babel) masih menyisakan berbagai persoalan terutama berkenaan dengan kesejahteraan, dan kejelasan status kerja para buruh di perusahaan masing-masing. Permasalahan-permasalahan tersebut masih menjadi temuan dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Babel.
Persoalan ini pula yang dibawa SPSI Babel melalui ketua organisasi, Darusman Aswan kepada Gubernur Babel Erzaldi Rosman, saat audiensi yang juga dihadiri perwakilan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Babel, di ruang kerja gubernur, Jumat kemarin (12/11/21).
Audiensi tersebut dijelaskan Darusman, sengaja diupayakan pihaknya untuk menyampaikan isu-isu di dunia buruh dan ketenagakerjaan yang terjadi di Babel saat ini. Mereka pun memberikan penjelasan secara garis besar kepada orang nomor satu di Bumi Serumpun Sebalai itu.
Mendengar penjelasan Ketua SPSI Babel, Gubernur Erzaldi mengaku menjadi paham atas kondisi buruh. Ia pun menyebutkan audiensi tersebut menjadi pertemuan awal antara dirinya selaku kepala daerah, bersama organisasi buruh itu. Gubernur meminta kepada SPSI untuk menyiapkan data dan penjelasan secara rinci pada pertemuan lanjutan.
"Saya sudah paham (permasalahan buruh), nantinya tolong Bapak siapkan data tertulis yang bisa menjadi bahan untuk kami menentukan sikap. Dan saya juga akan mendengar dari pihak-pihak lainnya, kemudian kedua pihak akan kami pertemukan. Di sana nanti akan tahu permasalahan yang ada," ujarnya.
Usai pertemuan, Darusman mengaku senang dan memberikan apresiasi atas respon positif Gubernur Erzaldi yang akan berjalan beriringan. Hal ini, menurut Darusman menjadi bukti keseriusan dari seorang gubernur dalam menyelesaikan polemik-polemik yang dihadapi oleh buruh atau pekerja.
"Kami sangat apresiasi sikap Pak Gubernur menerima kami dengan baik, dan beliau juga ingin tahu banyak tentang itu. Beliau sangat concern masalah buruh ini, dan memberikan tanggapan positif yang luar biasa," ujar Darusman.
Menyikapi permintaan gubernur untuk memperoleh data yang konkret, Darusman menegaskan akan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya. Ia pun mengapresiasi keinginan Gubernur Erzaldi yang ingin mendapatkan informasi dari berbagai sumber, sebelum mengeluarkan kebijakan, dan menganggap hal tersebut sebagai penerapan demokrasi.
"Setelah kami hadir, beliau menyayangkan permasalahan yang ada, dan mengatakan suka tidak suka harus diselesaikan, dan minta bantuan kami untuk masalah data. Kami siap memberikan data yang bukan sekadar asumsi, tapi objektif dan dapat dipertanggungjawabkan dunia-akhirat. Kami respect atas sikap Pak Gubernur," pungkasnya.