SonoraBangka.id - Mungkin Anda pernah merasa tertekan dengan pengeluaran yang membengkak atau tidak ada uang untuk disisihkan pada tabungan?
Bukan hanya pendapatan yang tidak banyak menghasilkan uang, kebutuhan mendadak juga seringkali membuat kita harus merelakan tabungan terpangkas sia-sia.
Namun, jika kebiasaan kesulitan finansial berlanjut, sepertinya kita perlu waspada lho!
Melansir dari Thisisinsider.com, mungkin 5 kebiasaan ini telah banyak menguras pundi-pundi kita, lho Sahabat NOVA!
Umumnya, banyak orang terjebak menggunakan kartu kredit untuk berbelanja tanpa menyadari limit yang segera habis.
Kemudahan ini seringkali disalah gunakan dan menghasilkan kita terlilit hutang.
Menghindari risiko ini, sebaiknya gunakan kartu debit yang sedikit banyak lebih memiliki efek kontrol.
Tiffany Aliche, seorang penasihat keuangan menyarankan untuk membuat perencanaan pembelanjaan yang tidak perlu mendetail.
"Jika Anda membelanjakan uang tanpa memikirkan niat apa pun dan Anda hanya membeli, kemungkinan besar pengeluaran Anda berlebih. Sangat mudah untuk pergi terlalu jauh (boros) jika Anda tidak membeli dengan niat," terang Aliche.
Bila perlu, gunakan aplikasi online yang kini banyak dibuat untuk memudahkan anggaran keuangan bulanan secara online.
Ketika kita tidak menyadari kemana uang kita pergi, apakah berbelanja, investasi atau donasi, kemungkinan besar ada kesalahan yang fatal disini.
Bukan tidak mungkin, karena terlalu banyak pengeluaran menyebabkan kita tidak bisa lagi mengontrolnya.
Saat kita menyadari telah membeli sesuatu yang ternyata telah dimiliki sebelumnya, ini adalah tindak pemborosan.
Pasalnya, kita tidak menyadari apa saja yang kita belanjakan karena terlalu banyak membeli.
Apalagi ketika barang yang dibeli secara ganda ternyata bukan kebutuhan pokok, maka kerugian semakin membengkak.
Sah-sah saja bila kita ingin menemani sahabat berbelanja atau sekadar jalan-jalan di mall.
Tetapi, kita membutuhkan kemauan keras untuk tidak mencoba membeli barang karena lapar mata.
Jadi, ketika setiap teman atau rekan kerja menelpon hanya untuk menemani berbelanja, artinya dimata mereka kita lemah menolak hasrat berbelanja.