Mitsubishi Minicab MiEV jadi mobil listrik mungil yang dikendarai Jokowi pada ajang GIIAS 2021.(Dok Sekretariat Presiden)
Mitsubishi Minicab MiEV jadi mobil listrik mungil yang dikendarai Jokowi pada ajang GIIAS 2021.(Dok Sekretariat Presiden) ( kompas.com)

Berpindah ke Mobil Listrik, Indonesia Perlu Belajar dari Eropa dan China

22 November 2021 21:56 WIB

SONORABANGKA.ID - Kendaraan Mobil listrik sedang menjadi tren di seluruh dunia dan diprediksi bakal terus meningkat penjualannya. Sejumlah negara mulai mengadopsi electric vehicle (EV) dan beralih dari mobil internal combustion engine (ICE).

Tapi, peralihan dari kendaraan ICE ke EV tidak semudah membalikkan tangan. Ada sejumlah strategi yang harus disiapkan agar perpindahan sukses berjalan.

Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho mengatakan, Indonesia barangkali perlu mencontoh Eropa dan China yang punya strategi berbeda dalam memperluas pasar mobil listrik.

“Kalau di Eropa, mereka benar-benar menyerahkan ini kepada swasta, kepada orang-orang yang peduli lingkungan, sehingga (pasar) terbentuk sendiri dengan begitu cepat,” ujar Toto, dilansir dari webinar yang disiarkan Youtube ILUNI UI (21/11/2021).

“Tapi kalau di China itu benar-benar secara sentralistik. Jadi dari Pemerintah China membuat suatu roadmap yang cukup signifikan, melibatkan BUMN di tahap awal, dan kemudian membuat kebijakan-kebijakan bahkan proteksi untuk bisa mendapatkan EV adoption yang cukup signifikan,” kata dia.

Menurut Toto, cara yang dilakukan Eropa dan China begitu berbeda. Tapi, bisa dicari jalan tengahnya yang cocok untuk pasar Indonesia.

“Dan itu tidak gampang, seperti Pemerintah China sudah melakukan hal ini hampir 15 tahun. Inilah mungkin hal-hal yang harus kita formulasikan untuk Indonesia. Selain personal experience, tapi secara masif itu seperti apa,” ucap Toto.

Selain itu, dalam peralihan ke mobil listrik, perlu adanya cara berpikir dari konsumen bahwa peralihan dari ICE ke EV merupakan sesuatu yang penting dan berdampak positif bagi kehidupannya.

“Mindset konsumen bisa terbentuk dengan merasakan langsung, dan menggunakan langsung, akan terbentuk mindset bahwa EV itu memberikan kemudahan-kemudahan keekonomian dan manfaat besar lainnya,” kata Toto.

Berkaca dari sisi kesiapan, masih banyak sebenarnya yang perlu dilakukan. Salah satu yang paling pengtin lagi terkait masalah infrastruktur penunjangnya.

Tak hanya itu, untuk mendorong penggunaan mobil listrik, sebelumnya Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, pemerintah harus membuat kebijakan tambahan agar dapat mengakselerasi ekosistem mobil listrik.

Salah satunya memberikan kebijakan yang lebih menarik saat membeli mobil listrik dibandingkan mobil konvensional.

"Kami berterima kasih bahwa pajak PPnBM mobil listrik sudah dihapus. Tetapi ada dua pajak lain, PPN dan PPH yang dinikmati mobil fosil yang saat ini belum dimiliki mobil listrik," ujarnya dalam keterangan resmi dari diskusi Kompas 100 CEO Forum 2021 di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (18/11/2021).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beralih ke Mobil Listrik, Indonesia Perlu Belajar dari Eropa dan China", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/22/102200415/beralih-ke-mobil-listrik-indonesia-perlu-belajar-dari-eropa-dan-china.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm