Pada fase pra menopause atau perimenopause, wanita kerap kali mengalami gejala yang berhubungan dengan kondisi mentalnya.
“Gangguan psikis atau mental, nah ini macam-macam. Yang paling dikeluhkan adalah gampang lupa, libido menurun, gangguan tidur yakni insomnia, sulit konsentrasi, atau adanya mood swing itu suasana hatinya yang berubah-ubah, gampang senang, tapi tiba-tiba bete,” kata dokter Rizka.
Gangguan psikis tersebut, menurut dokter Rizka dapat menyebabkan wanita mengalami depresi saat selama menopause.
“Nantinya ada gangguan mental berupa kecemasan, depresi, dan tidak ada keinginan untuk hidup. Jadi, memang bisa (menopause menyebabkan depresi),” jelasnya.
Agar depresi ini tidak berlanjut, wanita yang mengalami depresi selama menopause, sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan tenaga profesional agar mendapatkan bantuan yang tepat.
“Skalanya bisa dari ringan hingga berat. Jadi bantuannya bisa digolongkan dulu, apakah ini memerlukan obat atau psikoterapi saja,” jelas dokter Rizka.
Selain itu, penerapan pola hidup yang sehat seperti tidak merokok, mengonsumsi makanan sehat, dan rutin berolahraga dapat membantu penanganan kondisi tersebut.