“Hal yang paling penting dilakukan adalah kita harus mencatat pengeluaran baik itu rutin, tambahan, darurat dan pos lainnya,” ujar Meta Lakhsmi.
Nah, tak hanya sekadar mencatat kita pun perlu untuk menelesuri kembali catatan keuangan yang telah kita buat.
Salah satu caranya melihat bon atau struk pembayaran atau belanja apakah sesuai atau tidak.
“Bon pengeluaran jangan disimpan di dompet aja, tapi juga dicatat,” tambah Meta Lakhsmi.
Lakukan tracking untuk setiap pengeluaran, jangan sampai mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tak kita perlukan atau tidak sesuai perencaan keuangan.
Sebab, jika kita mengeluarkan pos keuangan yang tak seharusnya bisa jadi kebutuhan utama seperti biaya sekolah anak terabaikan.
Lalu, untuk perencanaan keuangan ini tak bisa dibuat sekali saja, lo.
“Perencanaan ini dibuat sekali bukan buat seumur hidup, tapi dibuat minimal 1 kali setahun minimal sebab kebutuhan bisa berubah, misalnya anak bertambah,” beber Meta.
Jadi kita dan suami harus melakukan penyesuaian perencanaan keuangan minimal 1 bulan sekali.
Ia pun menambahkan, kita wajib mengamankan 5 pos perencanaan keuangan keluarga yaitu dana rutin terutama untuk diri sendiri, dana tambahan, dana darurat, investasi, dan hari tua.
Nah, bila semua itu kita lakukan, otomatis keuangan keluarga akan aman.