SonoraBangka.id - Diketahui bahwa penyakit stroke memang bisa menyerang siapa saja bahkan secara mendadak.
Kita tahu, salah satu penyebab penyakit stroke adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Pekerjaan juga bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit stroke.
Ini pun ditunjukkan dari hasil penelitian di Inggris yang meneliti sekitar 100.000 penyakit stroke.
Stroke adalah kondisi seseorang otak kekurangan aliran darah yang cukup.
Orang sering bertahan dengan intervensi medis cepat, tetapi banyak orang meninggal atau menderita cacat permanen.
Siapa pun bisa mengalami stroke, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang membuat beberapa orang lebih berisiko terhadap kondisi ini.
Kondisi tertentu ditemukan berkontribusi pada risiko stroke secara keseluruhan.
Ini termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, fibrilasi atrium (detak jantung tidak teratur) dan diabetes.
Beberapa kondisi ini, seperti tekanan darah tinggi, dapat disebabkan oleh stres.
Penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam jurnal Stroke American Heart Association menemukan ada hubungan antara risiko stroke dari jam kerja yang panjang.
Para peneliti melakukan penelitian terhadap 143.592 pekerja selama periode tujuh tahun dan menemukan jam kerja yang panjang meningkatkan risiko stroke.
Mereka yang bekerja berjam-jam memiliki risiko stroke 29 persen lebih besar, sementara mereka yang bekerja berjam-jam selama 10 tahun atau lebih memiliki risiko 45 persen lebih besar.
Jam kerja panjang, dalam hal ini, didefinisikan sebagai 10 jam atau lebih untuk setidaknya 50 hari per tahun.
Penulis studi bernama Alexis Descatha, seorang peneliti di Institut Penelitian Kesehatan dan Medis Nasional Perancis (Inserm) mengatakan asosiasi itu lebih kuat pada orang tua.
“Hubungan antara 10 tahun jam kerja yang panjang dan stroke tampaknya lebih kuat untuk orang di bawah usia 50 tahun.
“Ini tidak terduga. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi temuan ini."
“Saya juga akan menekankan bahwa banyak penyedia layanan kesehatan bekerja lebih dari definisi jam kerja yang panjang dan mungkin juga berisiko lebih tinggi terkena stroke,” jelasnya.