SONORABANGKA.ID - Dua Kecamatan di Bangka Barat yakni Muntok dan Jebus kerap dilanda bencana alam seperti banjir rob. Kondisi ini, membuat Kabupaten Bangka Barat berstatus tanggap darurat bencana.
Hal ini diputuskan setelah adanya hasil rapat koordinasi Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, bersama dengan Pemerintah Kabupaten pada Selasa (14/12/2021) lalu.
Menanggapi hal tersebut Kepala BPBD Kabupaten Bangka Barat, Achmad Nursandi menyebutkan penetapan status tersebut sudah sesuai dengan kondisi kebencanaan di Kabupaten Bangka Barat.
"Penetapan tanggap darurat bencana ini berdasarkan kajian kita, bahwa titiknya banyak kemudian kejadian berlangsung selama tiga hari. Lalu masyarakat yang terdampak ada 552 rumah, kemudian selama empat hari masyarakat tidak bisa mencari nafkah," ujar Sandi, Rabu (15/12/2021).
Diketahui sebelumnya jika Kecamatan Muntok, sempat dilanda banjir rob pada Selasa (07/12/2021) lalu. Sejumlah kawasan seperti Kampung Ulu dan Kelurahan Tanjung, dilanda banjir setinggi lutut kaki orang dewasa.
Hal ini diakibatkan guyuran hujan dengan intensitas sedang, sampai tingginya pasang air laut.
Namun tidak hanya Kecamatan Muntok, Sandi menyebutkan di Kecamatan Jebus juga mengalami hal serupa hingga membuat Kabupaten Bangka Barat harus masuk dalam status tanggap darurat bencana.
"Dua kecamatan yaitu Kecamatan Jebus yakni di Desa Kampak, lalu kecamatan Muntok ada dua desa. Berdasarkan ini kami sepakat yang kami laporkan kepada provinsi, lewat rapat koordinasi bencana dengan seluruh kabupaten," ujar Sandi.
Dengan status tersebut pihaknya mengungkapkan bakal terus meningkatkan antisipasi, guna menghindari dampak yang lebih besar jika ada bencana alam.
"Kita mengantisipasi dan kata kuncinya yaitu keselematan masyarakat, karena kejadian ini berulang. Bahkan pernah ada kejadian besar yang membuat jembatan putus, ini yang perlu kita antisipasi," terangnya.
Selain itu pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan, terhadap beberapa titik yang memiliki resiko terjadinya banjir seperti yang ada di Kampung Ulu.
Sedangkan untuk pengerjaan proyek kolam retensi yang dibangun untuk menghindari terjadinya banjir, hingga kini proyek tersebut masih kunjung belum tuntas.
"Kemarin sudah koordinasi dengan provinsi dalam jangka waktu dekat, secara fisik memang kita menunggu seperti apa dari Provinsi. Kalau yang lain kita ada memasang pintu air di tanjung laut, lalu yang di atas kita rutin memantau cek dam dan ada beberapa upaya lain untuk mencegah banjir," ujar Sandi.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Berstatus Tanggap Darurat Bencana, Kabupaten Bangka Barat Antisipasi Bencana Banjir Rob, https://bangka.tribunnews.com/2021/12/15/berstatus-tanggap-darurat-bencana-kabupaten-bangka-barat-antisipasi-bencana-banjir-rob.