SONORABANGKA.ID - Bagian Ban adalah satu-satunya komponen pada mobil yang menempel dengan aspal. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan kondisi ban demi keselamatan berkendara.
Apalagi ketika masuk musim hujan, cengkeraman ban ke aspal tentu sedikit berkurang bila dibandingkan saat kering. Ban sebenarnya punya alur tapak yang berfungsi untuk menyibak air yang ada di permukaan aspal.
Tapi masih ada pemilik kendaraan yang kurang waspada soal kondisi bannya. Misalnya selama ban masih bulat dan tidak kempis, maka mobil aman-aman saja untuk dikemudikan, padahal kedalaman alur tapak ban juga harus diperhatikan.
Alur tapak ban terus berkurang seiring digunakannya kendaraan. Bila tapak ban sudah tidak dalam lagi, tentu akan berbahaya karena kemampuan mengalirkan airnya berkurang dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Untuk mengecek kedalaman alur tapak ban, bisa dilihat lewat Tread Wear Indicator (TWI). TWI ini posisinya ada di dasar alur ban, ketika sudah menyentuh batasnya, maka sebaiknya ban diganti karena sudah berkurang kemampuannya untuk melibas jalanan basah.
“Segitiga yang ada pada dinding ban dibuat untuk menunjukkan di mana TWI berada pada telapak bannya. TWI berbentuk lapisan karet dengan tinggi 1,6 mm di setiap groove dari bannya,” kata Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk. kepada Kompas.com, belum lama ini.
Oleh karena itu, perlu diperiksa TWI sebelum mobil digunakan. Ketika musim hujan, permukaan aspal jadi lebih licin, sehingga dibutuhkan ban dengan alur tapak yang masih dalam agar cengkeramannya maksimal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Musim Hujan, Jangan Malas Cek Kondisi Ban Mobil", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/23/184100215/musim-hujan-jangan-malas-cek-kondisi-ban-mobil.