Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan ( Shutterstock )

Bagi Perempuan Menikah, Ini 6 Cara Menerima Pasangan Seutuhnya

12 Januari 2022 20:54 WIB

SonoraBangka.id - Dalam suatu hubungan pernikahan, tentu keduanya kembali belajar mengenali satu sama lain secara lebih mendalam.

Pasalnya, setelah menikah dan tinggal bersama, tentu ada perubahan yang terjadi, terlebih ada sikap atau perilaku pasangan yang belum sepenuhnya diketahui selama pacaran.

Hal ini tentu saja membuat satu sama lain belajar beradaptasi kembali.

Belum lagi, terdapat perbedaan pendapat akan suatu hal yang sering menimbulkan perdebatan 

Menjalin hubungan komitmen dalam pernikahan memang tidak mudah, karena setelah perempuan menikah keduanya harus menyatukan isi kepala masing-masing.

Hal yang bisa dilakukan atas perbedaan yang dimiliki yakni menerima pasangan satu sama lain.

Dengan begitu, hubungan pernikahan yang dibangun pun dapat awet dan langgeng.

Membaca hal tersebut mungkin terlihat mudah, namun faktanya hal ini begitu sulit dilakukan.

Apalagi, sifat dasar manusia yang tak pernah puas sering kali membuat kita ingin mengubah pasangan menjadi orang yang “sempurna” alih-alih menerima pasangan seutuhnya.

Melansir dari laman Kompas.com, berikut tips menerima pasangan setelah wanita menikah.

1. Jangan berusaha mengubah pasangan

Salah satu hal yang membuat hubungan semakin buruk setelah perempuan menikah adalah berharap pasangan dapat berubah.

Andrea Miller, CEO dari YourTango dan penulis dari Radical Acceptance: The Secret to Happy, Lasting Love pun memberikan pendapatnya mengenai hal ini.

Menurutnya, salah satu cara terbaik untuk mengakhiri argumen yang terjadi di antara pasangan adalah berhenti berusaha mengubah pasangan.

Cara terbaik yang mesti dilakukan adalah belajar menerima pasangan dengan sepenuh hati.

Dengan belajar menerima pasangan, ketegangan dalam hubungan pun akan berkurang.

Selain itu, menerima pasangan seutuhnya akan membawa dinamika baru dalam hubungan dan akan saling mencintai dan menghormati.

2. Jangan menghakimi

Masalah lainnya yang membuat hubungan penuh perdebatan adalah saling menghakimi satu sama lain.

Tindakan ini justru membuat jarak satu sama lain semakin jauh, alih-alih membuat pasangan semakin mesra.

Jadi, dibanding menghakimi pasangan atas tindakannya, sebaiknya berterima kasih saat pasangan melakukan hal baik, seperti saat membantu mengerjakan pekerjaan rumah.

3. Perbanyak empati

 

Cara terbaik lainnya untuk menghentikan argumen setelah wanita menikah adalah dengan menempatkan diri di posisi pasangan.

Lalu, memikirkan bagaimana kita ingin diperlakukan oleh pasangan selama perdebatan terjadi.

Pada tahapan ini, pasangan akan peduli satu sama lain, namun tetap berikan feedback yang jujur untuk membantu satu sama lain menjadi lebih baik.

Dengan memberikan kasih sayang, rasa menghormati, dan menerima kekurangan serta kelebihan pasangan dapat meningkatkan kualitas hubungan setelah perempuan menikah.

"Dengan meningkatkan empati kepada orang lain, maka dapat menciptakan keamanan yang lebih besar dalam hubungan, menumbuhkan kemampuan untuk benar-benar terlihat dan didengar."

Cara ini juga menjadi kunci untuk mengembangkan keintiman emosional yang mendalam.

4. Berhenti mencoba mengendalikan pasangan

Sebuah hubungan dikatakan sehat jika terdapat rasa kepercayaan dan kemampuan untuk membuat pasangan tetap menjadi dirinya sendiri.

Lalu, bersamaan dengan itu tetap berusaha menerima dan mencintai pasangan.

Miller pun meyakini, berusaha mengontrol pasangan bukan hanya hal terburuk dalam suatu hubungan, namun tanpa disadari menjadi kebiasaan kebanyakan orang.

“Kita sering merasa bahwa kita melakukan hal yang benar dan memiliki otoritas moral sehingga berusaha untuk mengendalikan keadaan dan orang lain," jelas Miller.

5. Menerima pasangan seutuhnya

Menjalin hubungan bukan berarti seseorang meninggalkan sifat aslinya, melainkan berkembang menjadi lebih baik.

Memang, perubahan lebih baik itu merupakan hal positif, namun, semua orang yang terlibat dalam suatu hubungan harus merasa diterima, termasuk dengan sisi buruknya.

Namun, jika setelah wanita menikah dan pasangan menunjukkan perilaku buruk berupa kekerasan fisik atau verbal, berbeda ceritanya.

Perilaku buruk seperti berbohong, menipu, atau mencuri, melakukan pelecehan verbal, emosional, atau fisik, atau perilaku apa pun yang mengancam atau berbahaya, tetap tidak bisa diterima.

6. Dengarkan pasangan

Tunjukkan pada pasangan bahwa ia benar-benar dihargai dan diterima atas apapun yang ada pada dirinya.

Miller bahkan merekomendasikan pasangan untuk benar-benar mendengarkan apa yang diakatakan oleh pasangan setiap harinya.

Adapun perilaku yang ditunjukkan berupa memandang pasangan dengan baik dari wajah maupun tubuhnya.

“Hilangkan keinginan untuk menyela, memikirkan hal lain, atau mengalihkan pembicaraan ke arah lain, dan fokus saja pada apa yang dia katakan, bahkan jika kita tidak setuju dengannya," kata dia.

Jadi, itulah tips menerima diri pasangan seutuhnya untuk perempuan menikah agar pernikahan awet dan langgeng.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm