"Saya ingin melaporkannya kepada pemilik terkait, karena jika tidak, mungkin seseorang dengan niat jahat akan menemukan kerentanan sistem itu dan melakukan hal-hal jahat. Bayangkan ada seseorang yang bisa naik ke Tesla, membuka kunci dan membawanya untuk berkendara," kata Colombo.
Tesla sendiri sejauh ini belum memberikan tanggapan, namun seorang pejabat Tesla menghubungi Colombo dan menyatakan perusahaan sedang melakukan penyelidikan atas masalah tersebut.
Sementara itu kepada Bloomberg, Colombo membagikan screenshot (tangkapan layar) dan dokumen lain yang merinci beberapa temuannya serta mengidentifikasi pembuat aplikasi pihak ketiga yang terdampak peretasan.
Di saat bersamaan, aplikasi pihak ketiga Tesla, TezLab melaporkan adanya ribuan token otentikasi Tesla yang kedaluwarsa. Untuk diketahui, TezLab memanfaatkan API Tesla sehingga memungkinkan aplikasi untuk melakukan berbagai hal, seperti mengakses sistem mobil, mengaktifkan atau menonaktifkan sistem anti-pencurian, membuka kunci pintu, membuka jendela, dan lainnya.
Namun belum diketahui apakah TezLab ini yang dimanfaatkan Colombo untuk mengakses mobil-mobil Tesla dari jarak jauh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hacker 19 Tahun Klaim Bisa Kendalikan Mobil Tesla di 13 Negara", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/01/14/14440047/hacker-19-tahun-klaim-bisa-kendalikan-mobil-tesla-di-13-negara?page=all#page2.