SonoraBangka.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, merespon ancaman terkait pembatalan penyelenggaraan event international MotoGP, lantaran kebijakan terkait karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri yang datang ke Indonesia.
“Saya ingin sampaikan di sini secara tegas, kita ini negara hukum yang sudah menerapkan pengendalian pandemi Covid-19 sesuai dengan kaidah terbaik. Kita akan selsaikan kewajiban kita, tapi kita tidak terima jika diancam satu dan lain hal,” kata Sandiaga Uno dalam Weekly press Briefing, Senin (17/1/2022).
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, bos MotoGP atau CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta berencana membatalkan balapan jika penyelenggara memberlakukan aturan wajib karantina bagi peserta dan kru. Ini tentunya tidak sejalan dengan aturan penanggulangan Covid-19 di tanah air, yang mewajibkan karantina bagi siapapun yang datang dari luar negeri.
Sandiaga Uno mengungkapkan, pengendalian Covid-19 di Indonesia sudah menjadi best practise. Sementara penyelenggaraan event MotoGP, tentunya harus dilakukan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia, demi kebangkitan ekonomi.
“Kita sudah menjadi best practise, oleh karena itu, jika ada pihak yang mengancam tidak akan menyelenggarakan MotoGP karena penanganan pandemi kita, saya menyampaikan secara tegas bahwa bangsa ini diatur oleh pemerintah, dan kita fokus pada penanganan pandemi dan kebangkitan ekonomi kita,” ujar dia.
Sandiaga Uno juga menyebut, penerapan travel bubble akan diberlakukan bagi para pelaku Perjalanan Dari Luar Negeri (PPLN) yang ke Indonesia, termasuk seluruh peserta perhelatan MotoGP.
"Travel bubble akan diterapkan menyeluruh, dan ada periode karantina yang berlaku untuk, kru, pembalap, dan official MotoGP," tegas Sandiaga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MotoGP Terancam Batal, Sandiaga Uno : Kita Tidak Terima Diancam", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/01/17/171500626/motogp-terancam-batal-sandiaga-uno---kita-tidak-terima-diancam.