Dilansir dari medicalnewstoday.com, sebelum proses pembekuan telur dimulai, dokter akan mengambil riwayat medis yang komprehensif dengan fokus pada kesuburan, menilai keteraturan siklus menstruasi, dan melakukan serangkaian tes darah untuk menilai kadar hormon.
Indung telur seorang perempuan biasanya melepaskan satu sel telur per bulan. Ketika lebih sedikit telur yang tersedia untuk dibekukan, kemungkinan kesuksesan untuk hamil menjadi lebih rendah.
Untuk memaksimalkan jumlah sel telur yang tersedia, seorang perempuan akan menjalani perawatan hormon untuk merangsang produksi sel telur lebih banyak.
Perawatan ini biasanya mengharuskan wanita untuk menyuntikkan dirinya dengan hormon di rumah antara satu dan tiga kali sehari.
Kebanyakan wanita juga akan minum pil KB setidaknya sebulan sebelum menerima suntikan hormon. Ini menekan siklus alami dan meningkatkan efektivitas hormon.
Jumlah dan jenis hormon bervariasi. Perawatan biasanya meliputi:
1. Sekitar 2 minggu suntikan dengan follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), yang mendorong ovarium untuk menghasilkan lebih banyak telur.
2. Suntikan gonadotropin-releasing hormone (GnRH) sekitar setengah siklus, yang mencegah ovulasi terjadi terlalu dini dalam siklus.
3. Suntikan human chorionic gonadotropin (hCG) untuk memicu ovulasi.
Seorang dokter akan melakukan tes darah secara teratur untuk memantau efek dari perawatan hormon.
Mereka yang melakukan egg freezing tersebut juga akan menjalani setidaknya satu kali USG untuk mendeteksi ovulasi dan menilai perkembangan sel telur.
Di luar negeri, melakukan egg freezing adalah hal yang wajar.
Namun, banyak juga kini rumah sakit di Indonesia yang menawarkan fasilitas untuk melakukan egg freezing seperti yang Luna Maya lakukan.
Untuk biaya melakukan egg freezing, seperti yang dikutip dari FertilityIQ biaya untuk melakukan egg freezing di luar negeri membutuhkan biaya sekitar 15.000 hingga 20.000 dollar Amerika atau sekitar Rp215 juta hingga Rp286 juta untuk perawatan dan penyimpanan.
Rata-rata, mereka yang melakukan egg freezing memilih untuk menjalani dua siklus, dan biaya tahunan untuk menyimpan telur sekitar 600 hingga 1.000 dolar Amerika atau sekitar Rp8,6 juta hingga Rp14 juta, tergantung pada fasilitasnya.
Sementara itu, pada wanita yang membekukan telur mereka di usia yang lebih tua kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak telur yang disimpan daripada wanita yang lebih muda.