SonoraBangka.id - Tidak mau terlihat lemah? Mencoba selalu tampil sempurna?
Duh, jangan deh karena sebetulnya kita tak perlu khawatir ketika melakukan hal yang tidak sempurna, ada 3 alasan perfeksionis itu nyatanya tak baik lo.
Sukses itu bukan milik si perfeksionis, tetapi mereka yang bekerja sebaik-baiknya dan mensyukuri hasilnya.
Lalu, bagaimana berhenti bersikap perfeksionis?
Baca deh, 3 alasan ini yang mungkin bisa menyadarkan kita.
1. Perfeksionis itu Obsesi
Menginginkan sesuatu untuk menjadi sempurna adalah bagian dari sikap obsesi dalam psikologi.
Kita mencoba melakukan segala hal sendiri, terlalu percaya diri hingga tak mau dibantu orang lain.
Padahal, tak ada manusia yang tak butuh bantuan sesama bukan?
2. Buat Orang Lain Frustasi
Bukan hanya kita yang frustasi, tetapi orang lain juga.
Coba pikirkan jika kita bekerja dengan gaya perfeksionis, apakah itu baik untuk hubungan dengan rekan kerja atau atasan?
Atau jika kita sebagai atasan yang perfeksionis, baik kah selalu menuntut kepada bawahan?
3. Lebih Banyak Rugi
Menjadi sempurna itu mustahil, tetapi kita bisa menuju kesempurnaan itu benar.
Ingat kita masih hidup di dunia dan kita manusia.
Jadi, mulai sekarang jangan perfeksionis ya!