Orang-orang mulai membudidayakan kakao untuk mencari rasa dan ukuran yang mereka inginkan.
Salah satu varietas kakao yang dibudidayakan oleh bangsa Maya Kuno yaitu Criollo, varietas yang paling didambakan di seluruh dunia.
Menurut banyak orang, pohon kakao Criollo ini ditemukan di Amerika Tengah, tapi juga khususnya di lembah Amazon.
Namun, sayangnya pohon Criollo semakin langka karena banyaknya penyakit yang menyerang tanaman ini.
Anehnya, pohon Criollo ini ternyata pertama kali ditemukan di Amerika Selatan, bukan di Amerika Tengah seperti perkiraan orang-orang.
Mulai Tersebar di Amerika Tengah
Jika pohon kokoa pertama kali ditemukan di Amerika Selatan, bagaimana bisa penduduk Mesoamerika membudidayakannya?
Para arkeolog menemukan bukti penggunaan kakao untuk potongan batu dan keramik dari situs Mayo-Chinchipe di Ekuador, berusia sekitar 5.300 tahun.
Karena adanya interaksi antara Mayo-Chinchipe dengan orang dari negara lain, pra pedagang membawa kakao untuk dijual di Mesoamerika.
Mulai saat itulah, diperkirakan benih-benih kakao mulai ditanam dan dibudidayakan di daerah Amerika Tengah.
Kemudian, Christoper Colombus penemu benua Amerika yang lahir di Spanyol, membawa biji-biji kakao dari kapalnya.
Maka dari itu, biji kakao mulai dikenal hingga ke daratan Eropa.
Tak disangka, permintaan cokelat semakin meningkat dan cokelat semakin terkenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Ya, saat ini tanaman kakao banyak ditemukan di provinsi Sulawesi. Namun uniknya, area perkebunan kakao di Indonesia paling luas di dunia.