Ini berarti pemilik ponsel P50 Pro tidak bisa mengunduh aplikasi dari Play Store, menonton video dari aplikasi YouTube, melihat peta di Google Maps, mengedit dokumen di Google Drive, dan layanan Google lainnya secara bawaan.
Alhasil menurut pengalaman KompasTekno, pengguna harus mengakses layanan Google tersebut melalui browser untuk bisa menggunakannya, tidak bisa dari aplikasi.
Sebagai ganti Google Mobile Services, ponsel Huawei ini mengandalkan ekosistem buatan sendiri yang bernama Huawei Mobile Services (HMS), dengan toko aplikasi bernama Huawei AppGallery. Sejauh ini, pihak Huawei sendiri mengeklaim bahwa hampir semua aplikasi yang ada di Google Play Store, juga tersedia di AppGallery.
"Sebanyak 95 persen aplikasi itu sudah bisa di-download lewat App Gallery. Saya bisa bilang semua (aplikasi) ada di AppGallery, apalagi aplikasi harian seperti media sosial, finansial, editing, dan lainnya. Jadi tidak perlu khawatir," kata Edy.
Buntut sanksi dari AS
Meski tak diungkapkan secara terang-terangan, penggunaan chipset Snapdragon 888 versi 4G serta tak adanya layanan Google di ponsel P50 Pro ini agaknya merupakan efek dari pemblokiran Huawei oleh Amerika Serikat (AS).
Nama Huawei masuk daftar hitam (entity list) pemerintahan Amerika Serikat (AS) pada 2019 lalu.
Dimasukkannya Huawei ke dalam daftar entity list membuat perusahaan AS tidak diperbolehkan melakukan transaksi dengan Huawei -termasuk jual-beli komponen dan software- tanpa persetujuan pemerintah AS.
Misalnya, Huawei tidak bisa menggunakan chip buatan perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) dan tidak bisa menggunakan modem 5G dari Qualcomm.
Di sisi software, entity list membuat Huawei tidak bisa lagi menyertakan layanan Google Mobile Service (GMS) di deretan ponselnya. Artinya, ponsel Huawei tidak bakal memiliki aplikasi YouTube, Gmail, Play Store, dan layanan Google lainnya secara bawaan di ponselnya. Ketiadaan ekosistem GMS ini disebut menjadi batu sandungan besar bagi ponsel Huawei, terutama untuk pasar di luar China, seperti Indonesia, yang konsumennya sudah terbiasa dengan aneka layanan Google tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Huawei P50 Pro Masuk Indonesia Tanpa 5G dan Layanan Google, Mengapa?", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/02/12/08080097/huawei-p50-pro-masuk-indonesia-tanpa-5g-dan-layanan-google-mengapa-?page=all#page2.