Dijelaskan para peneliti di Brown University, kelelawar memiliki tendon yang sangat fleksibel dan terhubung ke tulang bisep serta trisep. Sehingga mamalia terbang ini lebih fleksibel saat terbang.
2. Posisi rileks
Nggak seperti kebanyakan hewan lainnya, kelelawar merasa lebih nyaman dalam posisi terbalik dibandingkan posisi lain.
Sebuah makalah yang dipublikasikan tahun 1977 oleh D J Howell dan Joseph Pylka menemukan bahwa femur atau tulang paha kelelawar, nggak cukup baik mengatasi tekanan.
Karena itu, bergantung secara terbalik bakal lebih memudahkan kelelawar daripada posisi berdiri atau duduk.
Tendon kelelawar juga dirancang dengan sempurna untuk digantung terbalik. Bagian tendon itu tetap rileks sehingga nggak membuat kelelawar tegang atau menggunakan terlalu banyak energi.
3. Menghindari predator
Alasan lain kenapa kelelawar tidurnya terbalik juga adalah untuk menghindari predator.
Bagi kelelawar, bergantung dengan terbalik adalah cara terbaik guna bersembunyi dari hewan predatornya, seperti burung terutama di siang hari.
Menariknya, saat kelelawar merasakan ada bahaya, mereka melepaskan ranting pohon dan menghilang dalam sekejap, kemudian bersembunyi di tempat yang sangat terpencil.
Kebiasaan kelelawar tidur terbalik juga membantu mereka tetap aman dari pemangsa ketika berhibernasi, atau membesarkan anak-anaknya.
Sebab, di area yang tinggi, misalnya di langit-langit gua dan pepohonan, jarang ada hewan yang bisa menjangkau mereka. (*)