SonoraBangka.id - Jaman sekarang ini sepertinya sudah tak ada lagi anak yang tak mengenal smartphone.
Sejak dini para orang tua selalu memberi anak telepon pintar hanya untuk menenangkan mereka atau sebagai pengalih perhatian.
Cukup dengan mengunduh beberapa aplikasi mainan atau memutarkan video dalam smartphone, orang tua berharap anak mereka bisa duduk tenang dan tidak rewel.
Namun, hal ini malah menimbulkan dampak negatif untuk anak-anak.
Sebuah studi menunjukkan sekitar 900 anak berusia antara 6 bulan hingga 2 tahun yang sering memainkan perangkat tersebut sangat mungkin mengalami keterlambatan berbicara.
Berbeda dengan mereka yang berinteraksi dengan dunia luar dan tak bergantung dengan telepon pintar.
Anak yang menghabiskan waktunya 30 menit setiap menatap layar cenderung berisiko terlambat bicara ekspresif sebesar 49 persen.
Menurut Dr Jenny Radesky, seorang asisten profesor perkembangan pediatri perilaku di University Of Michigan mengatakan bahwa aplikasi pendidikan untuk mengatasi perkembangan bahasa yang dipasang pada smartphone mereka juga tidak akan banyak membantu.
Studi baru menyebutkan bahwa anak-anak yang tergantung pada gadget tak bisa membedakan antara dimensi yang ada di layar dan dunia di sekitar mereka.
Jika mereka meniru apa yang dilihat di layar mereka tak selalu bisa menerapkannya di dunia nyata.
Oleh karena itu disarankan bagi orang tua yang memiliki anak di bawah 18 bulan lebih baik melakukan memanfaatkan waktu bersama untuk terlibat langsung dengan anak.
Jadi sebagai orang tua mestinya kita bisa menciptakan ruang dan waktu secara nyata dan tidak membatasi waktu di layar smartphone.
Bermain dengan anak akan membuat ikatan kita sebagai orang tua dan anak akan semakin erat.
Sebab, itu akan membuat perkembangan mereka akan menjadi lebih baik dan juga membuat anak peduli dengan lingkungan sekitarnya.