SonoraBangka.id - Di saat kita tertular covid-19, biasanya disarankan untuk melakukan isolasi mandiri atau isoman.
Namun, yang diperbolehkan isoman adalah mereka yang tidak memiliki gejala atau bergejala ringan.
Bagi yang tidak bergejala, isoman bisa dilakukan selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
Sementara jika bergejala ringan, isoman dilakukan 10 hari sejak muncul gejala dan setidaknya 3 harus usai bebas gejala, baik demam dan gangguan pernapasan.
Nah, setelah isoman, kita pun akan menjalani tes PCR kembali.
Namun, seringkali hasil tes PCR masih positif, padahal waktu isoman telah selesai.
Kita pun menjadi bertanya-tanya, apakah isoman boleh benar-benar diselesaikan?
Dan, apakah kita masih berpotensi menularkan virus corona kepada orang lain?
Kabar baiknya, kebingungan ini telah dijawab oleh dokter umum sekaligus edukator kesehatan, dr. Adam Prabata.
Hal ini dijelaskan oleh Adam melalui unggahan di Instagram pribadinya, Selasa (22/02).
Adam mengatakan, berdasarkan penelitian, orang yang terkena Omicron dan bergejala memiliki masa penularan hingga 10 hari.
Waktu tersebut bisa lebih pendek bagi orang yang tidak bergejala.
"Pada fase akhir penyakit, hasil PCR masih positif, maupun CT value rendah juga tidak selalu menandakan apakah seseorang masih menularkan atau tidak," tulis Adam.
Adam mengatakan, jika kita sudah melakukan isoman dengan baik dan benar tetapi hasil PCR masih positif, maka risiko kita menularkan virus ke orang lain adalah minimal.
Lantas, mengapa kita tidak perlu menunggu hasil PCR negatif untuk menyatakan selesai isoman?
Adam mengatakan, hasil PCR positif pada fase akhir penyakit tidak selalu menunjukkan seseorang masih dapat menularkan covid-19 atau tidak.
Selain itu, hasil PCR yang positif juga bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama (hingga 3 bulan sejak tertular).
Padahal pasien sudah tidak dapat lagi menularkan virus.
Meski risiko penularan minim, Adam menyarankan agar kita mencari pertimbangan dan keputusan dokter.
"Keputusan selesai isoman dan menyatakan pasien covid-19 sudah sembuh, tetap memerlukan pertimbangan dan keputusan dari dokter yang merawat (bisa melalui telemedicine)."
"Karena setiap pasien itu unik dan tidak sama persis dengan panduan yang ada," jelas Adam.
Intinya, jika kita sudah boleh selesai isoman tetapi hasil PCR masih positif, risiko kita menularkan virus adalah minim, sehingga kita sudah bisa menyelesaikan isoman.
Tapi, keputusan tersebut harus didasarkan pada pertimbangan dan keputusan dari dokter yang merawat.