"Biasanya (yang dulu), kalo take vocal/rekaman, gue bisa sehari dapet 4 lagu. Kali ini, nggak bisa, cuma bisa satu lagu. Karena, satu lagu itu aja, gue keringetan banget. Karena nyanyinya tight, soul-nya juga harus digali banget,” gumam Rian saat sesi hearing album TIME pertama kali yang diadakan di rumah pribadinya. 

  

Meski begitu, D'MASIV berhasil melahirkan karya hasil eksplorasi band dan diantaranya digarap berkolaborasi dengan musisi lain.

 

Terbukti dari 10 lagu yang terdapat di album mereka, ada 5 lagu yang dinyanyikan maupun diproduksi bareng teman musisi lain. 

 

Uniknya, album ke-7 ini menghadirkan D’MASIV dengan warna suara Rian dan alunan musik yang kalo didengarkan bikin beberapa dari kita bereaksi, “Ini kok kayak bukan D’MASIV?” 

 

Namun, hal ini bukan berarti D’MASIV kehilangan sama sekali identitas mereka. Album ke-7 yang diberi judul TIME jelas punya potensi besar untuk bisa tembus menjadi lagu favorit bagi para penikmat musik dari pelbagai angkatan. 

 

Tembang berjudul “Perempuan Tangguh” dan “Perawan” misalnya. Jika menelaah dari liriknya, pendengar bakal paham kalo dua lagu ini tuh tentang budak cinta banget.

 

Lirik yang berbunyi, “betapa kagumnya diriku, padamu perempuan tangguh”, lagu Perempuan Tangguh bisa menjadi sound TikTok yang isinya koleksi footage mamak-mamak, istri, ataupun seorang pacar.

 

Bagi generasi yang udah nggak kenal siapa D’MASIV, lagu-lagu itu bisa jadi perkenalan yang manis buat mereka. 

 

Nggak cuma dua lagu bucin tersebut, kolaborasi D’MASIV bersama Fariz RM di tembang “Kau Yang Tak Pernah Tahu” juga mengundang perhatian. 

 

Suara Rian yang dibuat lebih bergema, berpadu dengan suara dua yang nongol tipis bersama alunan musik yang 90-an banget menyatu dengan liriknya yang sederhana; tentang seorang cowok salting bingung gimana menyampaikan perasaan ke orang yang dia suka. 

 

Nah, single ini sudah dirilis duluan 3 bulan lalu dan nampaknya sukses membuat kesan pertama yang baik untuk album ke-7 D’MASIV. 

 

Namun, kolaborasi D’MASIV nggak sampai di situ. Mereka turut mengajak selebtwit sekaligus pendaki terkenal, Fiersa Besari dalam lagu Sinema.

 

Rian bercerita bahwa ada kejadian lucu saat membuat lagu ini. “Kita datengin langsung Bung Fiersa ke Bandung. Dalam 2 jam, kita malah kebanyakan ngobrol. Nggak nyampe 30 menit, lirik lagunya udah selesai,” ucap Rian.

 

Kalau boleh membandingkan lagu-lagu D’MASIV zaman SD dulu, Sinema memberikan warna yang berbeda. Rima lirik dan nada tinggi yang dilantunkan Rian dan Fiersa membuat lagu ini gampang disuka dan suap menjadi pilihan yang tepat untuk jadi track pertama. 

 

Lewat Sinema juga, D’MASIV memancing pendengar untuk menikmati lagu-lagu berikutnya dari album ini. 

  

Belum sempat dimention sebelumnya, kesepuluh lagu di album ini di-direct langsung vokalnya oleh Rayen Pono. Namun, Pono nggak cuma tampil di belakang layar. Ia juga ikut bernyanyi bersama Rian dan Regina dengan konsep rebutan kayak lagu-nya Tulus dan (alm) Glenn Fredly – Adu Rayu. 

 

“Kalau Adu Rayu, kan cuma cowok-cowok yang rebutan. Bedanya, Sahabat Jadi Kekasih itu ada (part) ceweknya juga,” tutur Rian. (*)