The Batman
The Batman ( CBR)

Ketika Si Kelelawar Tajir Lebih Menampilkan Sisi Manusia Dibanding Superhero

2 Maret 2022 07:02 WIB

SonoraBangka.IDFilm superhero bagus udah bukan barang langka. Yang langka, formulanya.

Saking seragamnya formula bikin film superhero bagus, banyak yang nyangka karya satu niru karya lain.

Padahal, emang belum nemu bumbu baru aja.

Menemukan formula baru sebenarnya bisa dimulai dengan hal simpel. Hampir semua superhero rata-rata adalah manusia biasa. Kenapa nggak fokus di sisi manusianya, dibanding kekuatan supernya?

Terdengar mudah, tapi ketika diaplikasikan sepertinya nggak gampang.

Namun ketika Matt Reeves melakukannya di The Batman (2022), bisa dibilang dirinya berhasil. 

Batman memang sosok yang cocok buat ditampilkan sisi manusianya. Bagaimanapun, dia nggak punya kekuatan super (kecuali kalo lo memasukkan kekayaan dan warisan melintir sebagai super power).

Ia hidup di wilayah penuh kriminal, korupsi, dan tipu daya. Yap, meski Gotham adalah kota fiksi, kehidupannya bisa ditemui di dunia nyata.

Ditambah entah sudah berapa kali variasi film Batman tayang di layar lebar, "menelanjangi" kekuatannya untuk fokus pada sisi manusianya membuat The Batman jadi segar.

Lupakan adegan berantem mewah, beragam gadget kece, atau aksi Bruce Wayne dalam keseharian: Robert Pattinson yang memerankan Bruce dan Batman, digambarkan sebagai sesosok kesepian yang belum tau mau gimana nasibnya ke depannya.

 

Bahkan ia nggak tau apa sosoknya sebagai Batman adalah tokoh yang punya dampak untuk Gotham.

Maklum, ia baru dua tahun menjadi sosok Batman. Banyak misteri dan kenyataan yang belum ia ketahui.

"Kegalauan" Batman ini dimanfaatkan The Riddler (Paul Dano). Ia meluncurkan sejumlah kekacauan dan teka-teki yang bikin psikologi Bruce Wayne terganggu.

Pikiran Batman makin berat setelah kenal Catwoman (Zoë Kravitz) yang entah berada di pihaknya atau di pihak lain.

Ditambah, Bruce juga mendapat banyak informasi soal konspirasi politik di Gotham yang sejujurnya belum ia tau benar-salahnya.

Yap. Selain pergulatan pikiran Batman-Bruce Wayne, di sini juga diperlihatkan aksi si kelelawar tajir sebagai detektif canggih. 

Sisi "manusia" Batman juga diperlihatkan di alat-alat yang ia gunakan. Batmobile dkk terlihat seperti benda canggih yang beneran dibuat dengan teknologi manusia.

Di luar segala mind games dan chaos, The Batman juga menyajikan segi horror, kegelapan, dan efek yang kece.

Meski dibanderol PG-13, nggak usah kaget kalo aksi si Riddler cukup bikin jantung deg-degan.

Dua jempol juga perlu diberikan kepada Robert Pattinson dan Paul Dano yang benar-benar menjiwai peran mereka sebagai Batman dan Riddler.

https://hai.grid.id/read/073165924/review-film-the-batman-ketika-si-kelelawar-tajir-lebih-menampilkan-sisi-manusia-dibanding-superhero?page=2

SumberHai Online
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm