"Seperti pengembangan fee treasury di segmen ritel, penjualan produk wealth dan peningkatan transaksi digital banking baik user mobile banking, internet banking dan cash management," ucapnya.
Sebagai informasi, BTN membukukan laba bersih Rp 2,37 triliun pada 2021, meningkat 48,3 persen dibanding realisasi tahun 2020 sebesar Rp 1,6 triliun. Pertumbuhan tersebut selaras dengan kenaikan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BTN sebesar 44,7 persen secara tahunan, dari Rp 9,12 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp 13,2 triliun pada akhir 2021.
BTN berhasil mendongkrak NII dengan adanya penebalan net interest margin (NIM). Tercatat NIM BTN terus alami kenaikan, dari 3,06 persen pada akhir 2020, menjadi 3,99 persen pada akhir 2021.
Dari sisi penyaluran kredit, BTN mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,66 persen secara yoy, menjadi Rp 274,83 triliun.
Pertumbuhan ini diikuti dengan perbaikan kualitas kredit, tercatat rasio kredit macet (non performing loan/NPL) gross BTN, menurun dari 4,37 persen pada akhir 2020, menjadi 3,7 persen pada 2021.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BTN Targetkan Laba Bersih Naik hingga 13 Persen Tahun Ini ", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/03/03/150500526/btn-targetkan-laba-bersih-naik-hingga-13-persen-tahun-ini-?page=all#page2.