SonoraBangka.id - Siapa nih yang suka sekali makan makanan fast food?
Emang sih, fast food bisa jadi alternatif makanan yang kemungkinan besar diterima setiap orang.
Apalagi nih fast food emang udah terkenal dengan rasanya yang mengunggah.
Makana cepat saji dan simpel, biasanya jadi favorit kalau lagi enggak sempat masak atau sedang di perjalanan.
Kita pasti udah tahu soal efek jangka panjang dari fast food yang berpengaruh buat kesehatan, tapi kita juga enggak boleh melupakan jangka pendek fast food.
Rasanya enak dan menggugah selera, fast food punya beberapa bahan yang enggak baik buat tubuh.
Kandungan gula yang tinggi juga ada garam, lemak jenuh, dan bahan pengawet.
Apa aja efek jangka pendek dari keseringan makan fast food?
Lonjakan gula darah
Melansir dari Medical News Today via Parapuan.co, makanan cepat saji rusak di tubuh dengan cepat, alhasil menyebabkan lonjakan cepat gula darah karena karbohidrat olahan dan gula tambahan.
Dalam studi The Hidden Dangers of Fast and Processed Food, menyantap makanan cepat saji dapat menyebabkan lonjakan insulin yang mengakibatkan penurunan gula darah.
Kondisi tersebut pun dapat menyebabkan orang merasa lelah.
Tekanan darah
Menyantap makanan cepat saji bisa mengganggu laju tekanan darah, girls.
Hal ini dibuktikan dalam studi Short term high salt intake reduces brachial artery and microvascular function in the absence of changes in blood pressure.
Pasalnya, mengonsumsi garam dalam kadar tinggi dapat segera memengaruhi berfungsinya pembuluh darah seseorang.
Asupan natrium yang berlebihan juga memiliki kaitan dengan retensi cairan.
Meningkatkan peradangan
Menyantap sedikit makanan cepat saji, meski hanya seporsi saja dapat meningkatkan peradangan di seluruh tubuh.
Satu makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh meningkatkan peradangan saluran napas yang berperan sebagai pemicu serangan asma.
Gangguan makan
Dampak jangka pendek lain dari makan terlalu banyak fast food yakni seseorang dapat mengalami gangguan makan.
Sebab, makanan cepat saji terasa enak, artinya tubuh memecahnya dengan cepat di mulut, dan tidak perlu banyak mengunyah.
Oleh karena itu, ia mengaktifkan pusat penghargaan di otak dengan cepat yang nantinya merangsang ini dan mengurangi keinginan seseorang untuk makan makanan segar yang utuh.
Bahkan kondisi itu dibuktikan pula dalam studi A Single Day of Excessive Dietary Fat Intake Reduces Whole-Body Insulin Sensitivity: The Metabolic Consequence of Binge Eating.
Tertulis bahwa makan berlebihan dengan lemak tinggi merusak sensitivitas insulin, hal ini kemudian dapat memicu siklus binge eating atau gangguan makan berlebihan.
Memengaruhi asupan nutrisi
Umumnya fast food itu tidak memiliki kandungan gizi seperti yang dikandung dalam buah dan sayuran segar.
Jika seseorang sering makan makanan cepat saji, mereka mungkin merasa kesulitan untuk mencapai asupan harian yang direkomendasikan yakni setidaknya lima porsi buah dan sayuran.
Perlu diketahui, bahwa menurut Food and Drug Administration (FDA) menyantap fast food membuat tubuh kesulitan mendapat asupan serat ideal.