SonoraBangka.ID - Ada banyak cara melawan aksi perundungan di kalangan pelajar, namun membinasakan pelaku bullying bukanlah salah satunya.
Yap, tindakan ini malah harus dihindari karena terbukti melawan hukum dan bikin kamu jadi kehilangan masa depan.
Seperti kejadian yang menimpa pria muda YY (27 tahun) yang kebetulan seorang pedagang martabak di Desa Taba Anyar, Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
YY merupakan paman dari seorang pelajar yang mendapat perundungan di lingkungan sekolah oleh temannya sendiri.
Karena emosi yang tidak terkontrol, YY memilih menyelesaikan pembully, A (19) yang berstatus pelajar dengan cara menusuk pelaku bully hingga tewas.
YY pun harus ditangkap Kepolisian Sektor (Polsek) Padang Ulak Tanding, Polres Rejang Lebong karena menusuk pelajar A pada Senin (7/3) malam.
Menurut Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol. Sudarno tjndakan penusukan A oleh YY tidak dibenarkan.
"Kronologinya berawal saat YY menegur A agar tidak mengganggu keponakannga. Setelah peneguran itu, A justru menganiaya keponakan YY," kata Sudarno, Rabu (9/3) kemarin.
Mengetahui keponakannya semakin dianiaya korban, pelaku mendatangi A sambil menghunus sebilah pisau hingga emosi memuncak YY menusukkannya ke ulu hati remaja A.
"A ini sempat dilarikan ke puskesmas Kota Padang Ulak Tanding dan dirujuk ke Rumah Sakit Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Namun nyawa korban tidak tertolong,” tambah Sudarno.
Selanjutnya, tiga jam setelah penusukan, pelaku diamankan Polsek Padang Ulak Tanding.
Pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Pelaku diringkus Polsek Padang Ulak Tanding guna dimintai keterangan serta pertanggungjawabannya," demikian Sudarno merilis perkara.
Membully dan apalagi membunuh, keduanya merugikan orang lain, guys. Semoga kita lebih bijak menyalurkan energi. (*)