Dia menuturkan, adanya krisis keamanan global yang dipicu adanya konflik Rusia-Ukraina, telah menyebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal ini memicu sejumah negara seperti Jerman mempercepat transisi energi ke EBT.
"Saat ini energi bukan hanya terkait aspek ekonomi dan lingkungan, tetapi juga terkait pertahanan dan keamanan suatu negara," jelasnya.
Ia menyebut, sejumlah negara maju telah menargetkan pada tahun 2030 semua kendaraan sudah berbasis Battery Electric Vehicle (BEV).
Untuk mempercepatnya, sejumlah insentif pun dikeluarkan pemerintah, seperti pemberian subsidi untuk pembelian BEV, zero road tax, zero registration tax for zero emission car, hingga pemberian diskon khusus perusahaan yang membeli BEV.
Dia mengatakan, Indonesia perlu melakukan upaya percepatan transisi energi ke EBT.
"Dukungan penyediaan dari sisi pembangkitan yang disiapkan oleh PLN menjadi pendorong dan modal penting bagi percepatan tumbuhnya ekosistem elektromobilitas, karena nanti diharapkan sudah tidak ada kendala lagi di sisi supply listriknya," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penggunaan Kendaraan Listrik Percepat Penggunaan Energi Baru Terbarukan", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/03/18/161100226/penggunaan-kendaraan-listrik-percepat-penggunaan-energi-baru-terbarukan?page=all#page2.