Seseorang yang mengalami endometriosis akan mengalami nyeri hebat ketika menstruasi.
Namun, sebagian orang malah menganggap hal tersebut wajar dan tidak perlu dilebih-lebihkan.
“Nyeri haid itu gejala endometriosis yang paling umum diketahui. Masalahnya, orang-orang awam menganggap nyeri haid berlebihan itu wajar."
"Nah, yang paling parahnya lagi, kalau mens sampai bolos kerja, nggak masuk sekolah, dan lain-lain malah dianggap malas atau ‘drama queen’ lah. Padahal dia memang benar-benar sakit, cuma karena dianggap biasa sehingga dia tidak memeriksakan diri ke dokter. Awareness seperti itu yg harus ditingkatkan,” ucap Luky.
Nyeri saat haid tidak boleh disepelekan dan diabaikan begitu saja.
Oleh karena itu, Pusat Fertilitas Bocah Indonesia selama satu bulan penuh di bulan Maret, selain menyebarkan edukasi tentang endometriosis, juga sekaligus meluncurkan paket endometriosis, khusus bagi para perempuan yang mengalami gangguan endometriosis.
Sebagai salah satu bentuk kesadaran perempuan akan masalah reproduksi dengan melakukan pemeriksaan dasar.
Tujuannya pemeriksaan dasar agar para perempuan lebih peduli mengenai penyebab nyeri haid berlebihan dan dapat mengatasinya sejak dini.
Paket endometriosis yang diluncurkan oleh PFBI adalah “Paket PeDE”.
Paket PeDE merupakan pemeriksaan dasar endometriosis yang dilakukan untuk mengetahui penyebab dari nyeri haid dan gejala yang menyertai.
Pemeriksaan ini nantinya juga untuk menentukan penanganan yang tepat sebelum menjalani program hamil, yang terdiri dari; Fertility Work Up Obgyn, USG Transvaginal serta AMH Test untuk mengetahui kadar kesuburan perempuan.
Nag, bagi para perempuan hebat yang ingin mengetahui edukasi tentang endometriosis dan Paket PeDE lebih lanjut, dapat mengunjungi media sosial di @bocahindonesia dan juga website Bocah Indonesia.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053203263/jangan-anggap-remeh-nyeri-haid-bisa-jadi-tanda-endometriosis?page=all