SonoraBangka.id - Sebagian besar orang tua khawatir tentang kebiasaan menggigit kuku balita mereka karena terkadang hal itu menunjukkan masalah perilaku.
Ya, kebiasaan menggigit kuku atau onychophagia adalah perilaku berulang yang dimulai sejak masa kanak-kanak.
Kebiasaan ini dapat muncul ketika seorang anak dalam kondisi was-was, tegang, gugup, atau sedang menahan malu.
Sehingga, mereka meredakan stres tersebut dengan menggigit kuku untuk mendapatkan kepuasan tersendiri.
Kebiasaan ini biasanya dimulai sekitar usia tiga sampai empat tahun, meski pun mungkin dimulai lebih awal pada beberapa anak.
Namun, tidak selalu ada alasan yang mendasari kebiasaan menggigit kuku pada balita, sebagian melakukannya karena spontan.
Melansir Mom Junction, ada berbagai penyebab anak balita suka menggigit kuku yang perlu diperhatikan. Yuk, cari tahu!
1. Genetika
Beberapa balita dengan riwayat keluarga menggigit kuku mungkin lebih rentan terhadap kebiasaan tersebut.
Masalah perilaku tersebut tidak sepenuhnya diketahui bagaimana gen memengaruhi kebiasaan seperti menggigit kuku.
2. Meniru orang lain
Anak balita adalah peniru ulung, mereka akan melakukannya juga ketika memperhatikan orang tua, saudara kandung, atau pengasuhnya menggigit kuku.
Pada akhirnya, mereka akan berperilaku sama dengan orang terdekatnya karena rasa penasaran dan eksplorasi tubuh.
3. Merasa bosan
Menggigit kuku juga bisa disebabkan karena anak balita merasa bosan dengan aktivitas atau tidak memiliki hal lain untuk dilakukan.
Ketika anak mendapatkan kepuasan menggigit kuku saat bosan, kemungkinan mereka akan melakukannya lagi suatu hari nanti.
4. Kecemasan
Beberapa balita menggigit kukunya ketika cemas atau takut, sehingga mereka mengalihkan perhatian untuk membebaskannya dari penyebab kecemasan.
Dengan menggigit kuku, anak balita merasa santai untuk sementara waktu dan mendapatkan kepuasan tersendiri.
5. Gangguan kesehatan mental
Pada beberapa balita, menggigit kuku mungkin merupakan manifestasi perilaku dari beberapa kondisi perilaku yang mendasarinya.
Beberapa contoh adalah attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), gangguan kecemasan perpisahan, gangguan perilaku menentang (ODD), dan sindrom Tourette.
Beberapa balita mungkin menunjukkan kebiasaan menggigit kuku kronis karena masalah perilaku yang disebut perilaku berulang yang berfokus pada tubuh (BRFP).
6. Obat-obatan
Pada kasus yang jarang terjadi, perilaku menggigit kuku pada balita bisa menjadi efek samping dari pengobatan.
Sebagai orang tua, penting untuk mengajarkan anak agar tidak mengembangkan kebiasaan menggigit kuku.
Sebaiknya ajarkan anak balita mulai dari kontrol diri, mengelola emosi secara sehat, serta mengekspresikan emosi yang sehat.
Nah, itulah berbagai penyebab anak balita suka menggigit kuku yang perlu diperhatikan ya.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533205404/selain-cemas-inilah-6-penyebab-anak-balita-suka-menggigit-kuku?page=all