Bangkasonora.ID - Jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai, tubuh kita biasanya mengirimkan beberapa sinyal atau tanda.
Sinyal-sinyal itu bisa berupa rasa sakit di daerah tertentu di tubuh kita. Sayangnya, banyak orang yang tidak sadar akan sinyal-sinyal itu.
Padahal, sinyal tubuh itu bisa saja menandakan adanya penyakit berbahaya, salah satunya adalah penggumpalan darah di otak.
Apa Itu Penggumpalan Darah di Otak?
Penggumpalan darah di otak bisa terjadi ketika ada sumbatan darah yang tidak mengalir lancar ke otak.
Dilansir dari Narayana Health, darah di dalam tubuh mengandung unsur penting seperti sel, nutrisi, gas, dan protein.
Ketika ada sumbatan atau rintangan pada alirannya, darah akan menggumpal dan membentuk trombus (darah beku yang rawan menyumbat pembuluh darah).
Tak hanya berhenti di situ, darah beku itu bisa pecah dan membentuk kepingan darah beku (embolus) yang rentan menyumbat cabang-cabang pembuluh darah.
Jika penggumpalan darah di otak cukup besar, pasokan darah yang mengarah ke organ vital ini bisa terhambat dan memicu stroke. Kondisi ini apabila tidak segera ditangani bisa membuat jaringan otak rusak.
Dikutip dari Radiology Info, penggumpalan darah tak hanya bisa terjadi di otak. Kondisi sejenis juga bisa muncul di kaki dan lengan, jantung, paru-paru, atau perut.
Efek penggumpalan darah pada tubuh ini tergantung lokasi dan tingkat keparahannya.
5 Tanda Penggumpalan Darah di Otak
Orang yang mengalami penggumpalan darah di otak bisa mengalami berbagai tanda, seperti:
1. Gangguan Penglihatan
Pandangan kabur atau tiba-tiba gelap bisa jadi tanda awal penggumpalan darah di otak. Bagian mata yang mengalami gangguan penglihatan bisa salah satu atau kedua sisi mata.
2. Gangguan Bicara
Penggumpalan darah di otak juga bisa menyebabkan gangguan bicara. Penderita bisa tiba-tiba susah bicara atau berkomunikasi.
Ketika bisa bicara, terkadang kata-kata yang keluar dari mulut sulit dipahami orang lain.
3. Mudah Tersedak
Pembekuan darah yang menyumbat aliran darah di otak juga bisa menghambat kemampuan orang dalam menelan makanan dan minuman.
Akibatnya, orang jadi gampang tersedak.
4. Sakit Kepala Parah
Sakit kepala parah yang terjadi mendadak atau secara tiba-tiba tanpa sebab jelas juga perlu diwaspadai.
Terutama jika sakit kepala ini diikuti gejala lain seperti pusing, ingin muntah, dan kejang.
5. Salah Satu Sisi Tubuh Lumpuh
Efek penggumpalan darah di otak yang parah bisa menyebabkan kelumpuhan, terutama di salah satu bagian tubuh.
Misalkan mulut terlihat pencong atau salah satu kaki dan lengan lumpuh atau tidak bisa digerakkan. Jika muncul beberapa tanda penggumpalan darah di otak di atas, segera bawa orang itu ke rumah sakit.
Penanganan medis yang tepat dan cepat dapat menyelamatkan nyawa penderita dan mencegah kerusakan otak semakin parah.
(Penulis: Mahardini Nur Afifah)