Bagikan :
SonoraBangka.id - Baru-baru ini ada kasus ibu bunuh anak di Brebes yang menggemparkan masyarakat.
Sang ibu diduga mengalami baby blues yang diperparah dengan tekanan ekonomi dan sosial.
Kasus baby blues ini bukan yang pertama kali terjadi di Tanah Air.
Sebenarnya, apa itu baby blues?
Perlu diketahui, usai melahirkan, hormon di dalam tubuh ibu mengalami perubahan. Kombinasi inilah yang bisa memicu baby blues.
Baby blues biasanya terjadi usai tiga hari hingga 10 hari melahirkan dan bisa berlangsung lebih dari dua minggu bisa berubah menjadi depresi pascamelahirkan.
Saat mengalami baby blues, ibu biasanya mudah cemas, menangis, tersinggung, dan suasana hati yang naik dan rutun.
Bagi ibu yang baru saja melahirkan, hormon yang dibuat oleh kelenjar tiroid bisa turun tajam, yang bisa membuat mereka merasa lelah dan tertekan.
Padahal bayi yang baru lahir juga membutuhkan perhatian ekstra sehingga sang ibu seringkali tidak bisa beristirahat dan makan dengan baik.
Masalah emosional juga bisa menjadi penyebab lain baby blues.
Saat pertama kali memiliki bayi, seorang ibu biasanya merasa gugup atau khawatir. Pikiran semacam ini bisa membuat mereka mudah merasa sedih atau tertekan.
Lantas apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu baik secara fisik maupun mental?
1. Tidur yang cukup
Kurang tidur adalah salah satu pemicu baby blues. Jadi, sebisa mungkin ibu tetap harus beristirahat.
2. Minta bantuan
Ibu bisa mencari bantuan orang lain jika merasa terlalu lelah. Misalnya, meminta bantuan asisten rumah tangga untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau bekerjasama dengan suami untuk menjaga si kecil.
3. Lakukan hal yang disukai
Bayi yang baru lahir memang membutuhkan perhatian khusus. Namun, tak ada salahnya ibu mencuri-curi waktu untuk melakukan hal yang disukai.
Nah, inilah yang akan memberi energi tambahan untuk kembali berfokus pada buah hati.
Artikel ini telah terbit https://nova.grid.id/read/053198507/apa-itu-baby-blues-kondisi-kesehatan-yang-diduga-jadi-penyebab-ibu-bunuh-anak-kandung-di-brebes?page=all
