Seperti diketahui BUMN yang bergerak di komoditi sawit, tebu, kopi, dan kakao cukup banyak, sehingga pengadaan bibit menjadi bagian penting untuk pengembangan perkebunan.
Apalagi banyak perkebunan BUMN yang melakukan kerjasama melibatkan petani-petani untuk mendukung produksi BUMN seperti sawit dan tebu.
"Pengadaan bibit bagi para petani sawit dan tebu membutuhkan kerjasama antara Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian sehingga para petani menadapatkan bibit yang terbaik dan tersertifikasi," tutup Arya.
Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan, adanya mafia bibit di sektor pertanian yang menyebabkan kualitas bibit yang diterima petani tidak sesuai dan membuat hasil panen menjadi tidak bagus.
Oleh sebab itu, pihaknya mengerahkan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk memperketat pengawasan dan mendampingi agar kualitas bibit yang diberikan kepada petani terjamin.
"PT Pupuk Indonesia mendampingi, memberikan pupuk tepat waktu dan bibit yang benar, karena bibit pun ada mafianya. Banyak petani mendapat bibit yang hybrid, yang salah, sehingga ketika tumbuh tidak menghasilkan yang baik," ujar Erick seperti dikutip dari YouTube Universitas Padjajaran, Sabtu (23/4/2022).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Mafia Bibit Pakai Sertifikat Palsu, Kementerian BUMN Sinkronisasi Data dengan Kementan", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/04/25/221500226/ada-mafia-bibit-pakai-sertifikat-palsu-kementerian-bumn-sinkronisasi-data?page=all#page2.