SonoraBangka.ID - Awal tahun 2021 lalu, Twitter menangguhkan akun mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (@realDonaldTrump) dari platform mereka. Hal itu dipicu oleh aneka twit Trump yang dinilai melanggar kebijakan Twitter, utamanya terkait kekerasan dan ujaran kebencian.
Twitter sendiri saat ini sudah dibeli oleh CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk senilai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 635 triliun.
Rencananya, Musk ingin menjadikan media sosial tersebut sebagai wadah untuk orang berekspresi dan berpendapat dengan bebas.
Rencana ini tampaknya diartikan banyak orang sebagai celah untuk memulihkan akun Twitter Trump. Lantas, apabila benar akunnya akan dipulihkan, maukah Trump kembali ke Twitter pasca dibeli Musk?
Jawabannya tampaknya tidak. Setidaknya begitu menurut pengakuan Trump dalam sebuah wawancara dengan FoxNews belum lama ini.
"Saya tidak akan kembali ke Twitter, (karena) saya akan tetap menggunakan Truth," tegas Trump, dikutip dari TechCrunch, Selasa (26/4/2022).
Seperti diketahui, Truth atau Truth Social sendiri merupakan media sosial yang dibuat Trump melalui The Trump Media and Technology Group (TMTG), yang kini berada di bawah naungan Digital World Acquisition Corporation, pada Oktober 2021 lalu.
Aplikasi tersebut kemudian dirilis pada Februari 2022 lalu di platform iOS, tanpa ada informasi lanjutan apakah aplikasi ini bakal dirilis di platform Android atau tidak.
Terlepas dari Truth, sebelum dibeli Musk, Trump sendiri sempat berharap bahwa CEO SpaceX tersebut benar-benar membeli Twitter.
"Karena saya tahu Musk orang baik dan dia akan menghadirkan beragam peningkatan di platform tersebut. Namun keputusan saya sudah bulat, saya akan tetap berada di Truth dan tidak akan beralih ke Twitter," jelas Trump.
Belum diketahui apakah di masa depan Trump akan kembali ke Twitter atau tidak. Pasalnya, di Truth Social sendiri, Trump saat ini tidak begitu aktif lantaran disebut hanya memiliki satu postingan saja.
Belum ada informasi pula mengapa hingga saat ini Trump belum aktif di media sosial, termasuk di platform Truth Social bikinannya sendiri.
Padahal sebelumnya ia sangat aktif di media sosial, terutama di Twitter, dan bahkan sudah memiliki lebih dari 80 juta pengikut (followers) di Twitter.
Sedikit kilas balik, Twitter memblokir akun resmi @realDonaldTrump sejak 8 Januari 2021. Pemblokiran tersebut dilakukan setelah dua twit-nya dinilai melanggar kebijakan Twitter dan berisiko melanggengkan kekerasan.
Twit tersebut berkaitan dengan peristiwa kerusuhan 6 Januari 2021, di mana pendukung Trump menyerbu gedung DPR/MPR AS dan menyebabkan lima jiwa melayang serta 140 petugas kepolisian terluka.
Sebelum diblokir, Trump menggunakan akunnya untuk menyampaikan pandangan politik atau terkait kebijakannya kepada lebih dari 88 juta pengikutnya. Ia juga menggunakan akun tersebut untuk berkampanye dalam Pemilihan Presiden AS tahun 2020.
Selain Twitter, Trump diketahui juga aktif di sejumlah media sosial lainnya seperti Facebook hingga Instagram.
Meski demikian, kedua media sosial ini juga ikutan memblokir Trump pada Juni 2021 lalu untuk sementara waktu selama dua tahun. Rencananya, akun Trump di Facebook dan Instagram akan bisa dipakai kembali pada Januari 2023.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Tegaskan Tak Minat Pakai Twitter Lagi walaupun Sudah Dibeli Elon Musk", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/04/27/10300097/trump-tegaskan-tak-minat-pakai-twitter-lagi-walaupun-sudah-dibeli-elon-musk?page=all#page2.