Anak bisa disebut mengalami diare biasa jika frekuensi buang air besar lebih sering dari biasanya.
Umumnya, terjadi lebih dari 3 kali dengan konsistensi yang berbeda dari sebelumnya.
"Konsistensi lebih lembek, biasanya berbau lebih busuk, lebih menyengat, berbau asam lah, ada lendir, jadi ada perubahan," kata dokter Muzal.
Ada banyak faktor yang menyebabkan diare, yang paling sering yaitu virus Rotavirus dan Adenovirus.
Muzal mengatakan, diare yang disebabkan oleh Adenovirus biasanya ringan.
Ini hanya menunjukkan gejala muntah dan diare yang akan sembuh dalam 2-3 hari saja.
Selain itu, Muzal juga menyebut bahwa diare biasa pada anak juga memunculkan gejala yang khas.
"Biasanya didahului dengan demam, kemudian anaknya muntah dua sampai tiga kali, baru kemudian besoknya diare, itu yang paling sering terjadi. Diarenya biasa cair, berbusa, berbau asam, ada kembung, merah di anusnya," jelas Muzal.
2. Diare Hepatitis Akut Misterius
Diare yang merupakan gejala hepatitis akut misterius akan dilanjutkan dengan tanda-tanda atau gejala yang lainnya.
Usai anak mengalami diare, sakit perut, dan demam, mereka akan mengalami perubahan warna kelopak mata dan kulit menjadi kekuningan.
"Biasanya di kelopak mata itu, di sklera. Jadi kalau kelopak matanya ditarik di sklera mata yang putih itu jadi kuning," jelas Muzal.
Setelah itu, perubahan warna kuning tersebut akan melebar ke area kulit badan.
Bahkan warna urine pun akan berubah menjadi pekan menyerupai air teh atau cola.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053283477/jadi-salah-satu-gejala-ini-perbedaan-diare-biasa-dan-diare-hepatitis-akut-misterius?page=all