SonoraBangka.ID - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali surplus sebesar Rp 103,1 triliun pada April 2022. Besaran surplus ini setara dengan 0,58 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) RI.
Meski jauh lebih baik dibanding tahun lalu yang defisit sebesar Rp 219,3 triliun, surplus ini tumbuh melambat dibanding dua bulan sebelumnya. Pada Maret 2022, surplus tercatat Rp 10,3 triliun (0,06 persen dari PDB), dan di Februari surplus Rp 19,7 triliun (0,11 persen dari PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, capaian surplus membuat APBN mengalami perbaikan hingga 174 persen, meski lebih rendah dibanding Maret 2022 yang sebesar 107,2 persen.
Dari sisi keseimbangan primer, terjadi surplus sebesar Rp 220,9 triliun, lebih tinggi dibanding Maret 2022 yang mencapai Rp 94,7 triliun.
"Jadi secara umum kalau kita lihat postur APBN sampai dengan akhir April itu dalam kondisi surplus sangat besar baik keseimbangan primer maupun dari sisi total balancenya," ujarnya dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (23/5/2022).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, surplus terjadi lantaran belanja negara lebih kecil dibanding pendapatan negara yang terkumpul pada Maret 2022.
Dengan adanya surplus, pembiayaan anggaran pun mengalami kontraksi hanya 64,1 persen dari target atau Rp 142,7 triliun. Di bulan yang sama tahun lalu, pembiayaan anggaran sudah tembus Rp 397 triliun.
"Oleh karenanya konsekuensinya pembiayaannya jadi drop karena kita dalam posisi bagus kita hanya realisasi pembaiayan Rp 142 triliun bandingkan tahun lalu kita pembiayaan mencapai Rp 397 triliun," jelasnya.
Bendahara negara ini mencatat, pendapatan negara pada April 2022 mencapai Rp 853,6 triliun. Pendapatan negara tumbuh sebesar 45,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan April tahun lalu sebesar 6,4 persen atau Rp 584,9 triliun.
"Kalau kita lihat, growth ini 45,9 persen bagus banget. Bulan lalu saja growthnya 32,1 persen. Jadi ini masih nanjak growthnya. Kalau kita lihat di semua komponen pendapatan negara semuanya mengalami kenaikan pertumbuhan pendapatan negara," ucap dia.