SonoraBangka.id - Tidak hanya sebagai penyokong tubuh, tulang juga berperan sangat penting untuk pergerakkan tubuhmu.
Sedangkan sendi membantu agar tulang dapat digerakkan dengan lentur.
Tulang dan sendi merupakan organ pergerakan tubuh yang perlu dijaga kesehatannya agar kita bisa bergerak aktif, bebas, tanpa ada gangguan rasa nyeri.
Namun, ketika seseorang memasuki usia 30 tahun, massa tulang bisa berkurang secara perlahan dan rentan mengalami tulang keropos (osteoporosis) ataupun gangguan sendi (osteoarthritis).
Osteoporosis disebabkan oleh penurunan kepadatan tulang. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan tubuh untuk melakukan regenerasi tulang, yaitu proses penggantian sel-sel tulang yang lama dan rapuh menjadi sel-sel tulang yang baru.
Normalnya, kemampuan regenerasi ini akan menurun seiring bertambahnya usia. Menurut data dari Infodatin Osteoporosis 2020 menyebutkan bahwa 2 dari 5 orang Indonesia memiliki risiko osteoporosis.
Risiko osteoporosis bergantung pada seberapa banyak massa tulang yang dicapai di masa muda. Di usia muda, tubuh akan membuat tulang baru lebih cepat dan massa tulang meningkat.
Setelah awal usia 20-an, proses ini melambat, dan kebanyakan orang mencapai puncak massa tulang pada usia 30 tahun. Setelah usia ke-35, kepadatan tulang akan terus berkurang 0,3% - 0,5% per tahun.
Demikian pula dengan masalah persendian, osteoarthritis yang juga mengintai disaat usia memasuki proses penuaan. Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling banyak ditemukan di dunia, termasuk di Indonesia.
Penyakit ini menyebabkan nyeri dan disabilitas pada penderita sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Osteoartritis umumnya menyerang penderita berusia lanjut pada sendi-sendi penopang berat badan, terutama sendi lutut serta panggul.