Namun, negara Bebas Irlandia terlibat perang dengan Inggris selama dua tahun, meskipun sudah merebut kemerdekaan dari Inggris sejak 1922.
Agar tidak dibayangi masa lalu negaranya, akhirnya mereka mengubah namanya menjadi Irlandia pada 1937.
5. Burma Menjadi Myanmar
Negara Burma yang tergabung dalam ASEAN ini mengubah namanya menjadi Myanmar pada tahun 1989, akibat pengaruh pemerintahan militer.
Hal ini bertujuan agar bahasa lokalnya digunakan, baik oleh masyarakat lokal maupun negara lain.
Bahkan, ibu kotanya juga ikut berubah, yang awalnya bernama Rangoon menjadi Yangon.
6. Republik Zaire Menjadi Republik Demokratik Kongo
Negara Republik Zaire sudah pernah mengalami beberapa kali perubahan nama, mulai dari 1885 hingga 1907.
Setelah meraih kemerdekaannya dari Belgia, negaranya diubah menjadi Negara Bebas Kongo.
Kemudian, berganti lagi menjadi Belgian Kongo hingga Kongo-Leopoldville.
Selanjutnya pada tahun 1960, berganti lagi menjadi Republik Kongo yang tidak lama diubah lagi menjadi Republik Zaire oleh pemerintahan Mobutu Sese Seko.
Setelah kejatuhannya, negara ini lebih memilih menggunakan nama Republik Demokratik Kongo.
7. Ceylon Menjadi Sri Lanka
Negara Sri Lanka yang awalnya bernama Ceylon, mendapatkan namanya dari Portugis yang berlayar hingga ke pulau itu pada 1505.
Meskipun kekuasaannya akhirnya berpindah tangan menjadi milik Inggris hingga 1948, nama Ceylon tetap digunakan.
Sampai akhirnya ketika Ratu Elizabeth II berhenti menjadi kepala politik dan negara pada 1972, pemerintah Pulau Ceylon memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Sri Lanka.
Pengambilan nama ini berdasarkan sejarah kuno Ramayana, yang disebutkan kalau pulau itu bernama Lanka.
Pulau Lanka dipercaya sebagai tempat di mana raksasa Rahwana menahan Sita setelah menculiknya dari Rama.
Sedangkan awalan ‘Sri’, artinya gemerlap dan indah, jadilah Sri Lanka seperti yang teman-teman ketahui saat ini.
Nah, itulah ketujuh negara yang mengubah namanya, mulai dari Republik Makedonia Utara hingga Sri Lanka.