Kita bisa mulai evaluasi menilai pasangan yang nantinya akan menjadi pasangan hidup dimulai dari kontak langsung ketika berbicara dengan pasangan bukan hanya melalui perantara seperti teknologi.
2. Bibit Bebet Bobot
Mengutip buku berjudul Jangan Salah Pilih Pasangan karya Edy Wiyono, penerapan filosofi bibit bebet bobot dinilai cukup bijaksana dan masih dapat dijadikan acuan untuk memilih pasangan hidup.
Bibit adalah melihat faktor genetik atau keturunan pasangan, bukan hanya karakter dan fisik tetapi juga sifat dasar.
Selanjutnya, bobot adalah kualitas lahir batin seseorang seperti potensi yang dimiliki.
Terakhir adalah bebet yakni asal usul keluarga.
“Jauh lebih penting dari itu ialah melihat latar belakang keluarga, apakah keluarga pasangan termasuk keluarga baik-baik atau tidak,” tambah Edy.
3. Cara Menghadapi Masalah
Hal ini cukup penting ya, mengingat ketika menjadi suami isteri kelak pasti akan menemui berbagai masalah dan ujian, baik masalah kecil ataupun besar.
Mengetahui cara pasangan menyelesaikan masalah merupakan poin penting yang bisa dijadikan acuan dalam menentukan pilihan pasangan hidup yang sesuai.
Sahabat NOVA bisa mulai dengan memperhatikan cara pandang ketika berkomunikasi, reaksinya ketika emosi, dan keputusan untuk menyelesaikan masalah ketika ada di kondisi terpuruk.
4. Saling Mendukung
Pasangan yang baik adalah orang yang akan selalu mendukung impian dan mimpi-mimpi.
Namun, bilaa orang terdekat saat ini justru menentang life plan atau cita-cita hidup kita, besar kemungkinan dia bukan orang yang terbaik.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/052795711/rumus-memilih-pasangan-hidup-agar-kita-tak-menyesal-nantinya?page=all